Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif
Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif | Referensi terbaru di 2017 via web Budidaya Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Budidaya Ternak. Artikel ini di beri judul Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Konten ini untuk anda pembaca setia https://budidayaternak7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Budidaya Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Budidaya Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif di bawah ini dari situs web Budidaya Ternak.Ternak Pertama - Cara Beternak Sapi Perah - Budidaya Ternak Sapi Perah Intensif Semi Modern. Semisal yng kita ketehaui meningkatnya kebutuhan protein hewani tentunya membuka prospek industri peternakan di Indonesia. Di antaranya sektor ternak sapi perah menjadi penghasil susu utama adalah satu dari sekian banyaknya kesempatan bisnis pada bagian peternakan yng Amat potensial.
Sebgai berita, Hewan Sapi menghasilkan tidak lebih lebih 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu serta 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. semisal halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), serta anoa.
Domestikasi sapi mulai di lakukan tidak lebih lebih 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Sedang, lantas menyebar ke Eropa, Afrika serta seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba serta sejak tatkala itu pulau yang telah di sebutkan dijadikan tempat perkembang biakan sapi perah sapi Ongole murni.
Pada tahun 1957 sudah di lakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura yang dengannya jalan menyilangkannya yang dengannya sapi Red Deen. Persilangan lain yakni antara sapi lokal (peranakan Ongole) yang dengannya sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah tipe baru yng sesuai yang dengannya iklim serta kondisi di Indonesia.
Akan tetapi demikian sapi-sapi perah yang telah di sebutkan ada yng sanggup berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, andaikan mempergunakan bibit unggul dan diberi pakan yng sesuai yang dengannya kebutuhan ternak, lingkungan yng mendukung serta menerapkan budidaya yang dengannya manajemen yng baik. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tatkala ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, lebih-lebih pada zone yng beriklim tengah. Produksi susu sapi di PSPB tetap tidak lebih dari 10 liter/hari serta jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya cuma 5-8 liter/hari).
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yng terdapat di dunia ada dua, yakni (1) kelompok yng berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) ataupun Suka yng kita kenal sapi berpunuk, yng berasal serta tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yng tersebar di daerah sub tropis atau juga lebih dikenal yang dengannya Bos Taurus.
Jenis sapi perah yng unggul serta paling tidak sedikit dipelihara tatkala ini merupakan sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris serta Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) serta Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukan bahwasanya tipe sapi perah yng paling tepat serta menguntungkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan di Indonesia merupakan Frisien Holstein.
Sangkar sapi perah mampu kamu buat dalam bentuk ganda maupun tunggal, bergantung dari jumlah sapi yng sudah kamu punyai. Pada sangkar sapi perah jenis tunggal, penempatan sapi dibuat pada satu baris ataupun satu jajaran, sementara sangkar yng bertipe ganda penempatannya dibuat pada dua jajaran yng saling berhadapan ataupun saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran yang telah di sebutkan umumnya dibangun jalur bagi atau bisa juga dikatakan untuk jalan.
Pembuatan sangkar sapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan penggemukan (kereman) umumnya berbentuk tunggal andaikan kapasitas ternak yng dipelihara cuma tidak banyak. Akan tetapi, andaikan penggemukan sapi ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk komersial, ukuran sangkar Perlu dibuat lebih luas serta lebih besar jadi mampu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung jumlah sapi yng lebih tidak sedikit. Lantai sangkar diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya beberapa penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat ataupun semen, serta gampang dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi yang dengannya jerami keringdengan tujuan supaya alas sangkar yng menjadi Anget.
Cek Harga Sapi Hari Ini :
Syarat-syarat yng Perlu dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa merupakan:
Sementara calon induk yng baik antara lain:
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Pejantan yng baik Perlu memenuhi kriteria menjadi berikut:
Prosedur:
Sistim Perkembangbiakan Sapi perah dara dikawinkan yang dengannya pejantan pedaging bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi risiko kesusahan lahir serta baru sesudah menghasilkan anak satu dikawinkan yang dengannya pejantan sapi perah opsi. Bibit Perlu diberi kesempatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam sehari-hari.
Cara Pemeliharaan Ternak Sapi Perah
Perawatan Ternak Sapi Yng Benar Hewan ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan sehari-hari sesudah sangkar dibersihkan serta sebelum pemerahan susu. Sangkar Perlu dibersihkan sehari-hari, kotoran sangkar ditempatkan pada penampungan khusus jadi mampu diolah menjadi pupuk. Setelah sangkar dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam menjadi alas lantai yng biasanya terbuat dari jerami ataupun sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam yang telah di sebutkan Perlu dibongkar). Penimbangan di lakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau juga 3 bulan sekali. Sapi yng baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa mampu ditimbang yang dengannya melakukan taksiran pengukuran didasari lingkar serta lebar dada, panjang badan serta tinggi pundak.
Pakan sapi yng baik adan dua jenis yaitu pakan hijauan serta pakan konsentrat. Pakan Hijauan pada sapi mampu berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala ataupun rumput raja. Pakan hijauan diberikan pada siang hari sesudah proses pemerahan sekurang-kurangnya 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa biasanya diberi sekurang-kurangnya 10% dari bobot badan (BB) serta pakan tambahan tidak lebih lebih 1-2% dari BB. Sapi yng tengah menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan serta konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yng berupa rumput segar sebaiknya ditambah yang dengannya tipe kacang-kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus ataupun bekatul, ampas tahu, gaplek, serta bungkil kelapa serta mineral (menjadi penguat) yng berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari serta sore hari sebelum sapi diperah setidaknya tidak lebih lebih 1-2 kg/ekor/hari. Tak cuma makanan, sapi pula Perlu diberi air minum sebanyk 10% dari berat badan per hari.
Pemeliharaan mutlak merupakan pemberian pakan yng cukup serta berharga, serta melindungi kebersihan sangkar serta kebugaran atau kesehatan ternak yng dipelihara. Pemberian pakan yang dengannya tatacara kereman dikombinasikan yang dengannya penggembalaan Di awal musim kemarau, sehari-hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan serta pakan diberikan pendapat dari jatah. Penggembalaan berfungsi juga bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Gejala:
Pengendalian:
Gejala:
Pengendalian:
Gejala:
Pengendalian:
Gejala:
Pencegahan
Upaya pencegahan serta pengobatannya di lakukan yang dengannya memotong kuku serta merendam bagian yng sakit dalam larutan refanol selama tidak lebih lebih 30 menit yng serta di lakukan seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam sangkar yng bersih serta kering.
Lihat pula Tulisan atau artikel Sapi lainya :
Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2016/07/cara-beternak-sapi-perah.html.
Sebgai berita, Hewan Sapi menghasilkan tidak lebih lebih 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu serta 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. semisal halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), serta anoa.
Domestikasi sapi mulai di lakukan tidak lebih lebih 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Sedang, lantas menyebar ke Eropa, Afrika serta seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba serta sejak tatkala itu pulau yang telah di sebutkan dijadikan tempat perkembang biakan sapi perah sapi Ongole murni.
Cara Budidaya Sapi Perah |
Pada tahun 1957 sudah di lakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura yang dengannya jalan menyilangkannya yang dengannya sapi Red Deen. Persilangan lain yakni antara sapi lokal (peranakan Ongole) yang dengannya sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah tipe baru yng sesuai yang dengannya iklim serta kondisi di Indonesia.
Pusat Ternak Sapi Perah
Pusat peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika serta Asia (India serta Pakistan). Sapi Friesian Holstein umpama, ternama yang dengannya produksi susunya yng tinggi (+ 6350 kg/th), yang dengannya persentase lemak susu tidak lebih lebih 3-7%.Akan tetapi demikian sapi-sapi perah yang telah di sebutkan ada yng sanggup berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, andaikan mempergunakan bibit unggul dan diberi pakan yng sesuai yang dengannya kebutuhan ternak, lingkungan yng mendukung serta menerapkan budidaya yang dengannya manajemen yng baik. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tatkala ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, lebih-lebih pada zone yng beriklim tengah. Produksi susu sapi di PSPB tetap tidak lebih dari 10 liter/hari serta jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya cuma 5-8 liter/hari).
Jenis Ternak Sapi perah di Indonesia
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yng terdapat di dunia ada dua, yakni (1) kelompok yng berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) ataupun Suka yng kita kenal sapi berpunuk, yng berasal serta tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yng tersebar di daerah sub tropis atau juga lebih dikenal yang dengannya Bos Taurus. Jenis sapi perah yng unggul serta paling tidak sedikit dipelihara tatkala ini merupakan sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris serta Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) serta Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukan bahwasanya tipe sapi perah yng paling tepat serta menguntungkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan di Indonesia merupakan Frisien Holstein.
Manfaat Ternak Sapi Perah
Peternakan sapi menghasilkan daging menjadi sumber protein, susu, kulit yng dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk industri serta pupuk sangkar menjadi satu dari sekian banyaknya sumber organik lahan pertanian.Persyaratan Budidaya Ternak Sapi Perah Supaya Berhasil
Tempat yng ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun sangkar adalah daerah yng letaknya lumayan jauh dari pemukiman penduduk namun gampang dicapai oleh kendaraan. Sangkar Sapi perah wajib terpisah dari rumah tinggal yang dengannya jarak minimal 10 meter serta sinar matahari Perlu mampu menembus pelataran sangkar serta dekat yang dengannya lahan pertanian. Pembuatannya mampu kamu buat yang dengannya tatacara berkelompok di sedang sawah ataupun ladang.Pedoman Budidaya Ternak Sapi Perah
1. Sarana serta Perlengkapan Sapi PerahSangkar sapi perah mampu kamu buat dalam bentuk ganda maupun tunggal, bergantung dari jumlah sapi yng sudah kamu punyai. Pada sangkar sapi perah jenis tunggal, penempatan sapi dibuat pada satu baris ataupun satu jajaran, sementara sangkar yng bertipe ganda penempatannya dibuat pada dua jajaran yng saling berhadapan ataupun saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran yang telah di sebutkan umumnya dibangun jalur bagi atau bisa juga dikatakan untuk jalan.
Pembuatan sangkar sapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan penggemukan (kereman) umumnya berbentuk tunggal andaikan kapasitas ternak yng dipelihara cuma tidak banyak. Akan tetapi, andaikan penggemukan sapi ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk komersial, ukuran sangkar Perlu dibuat lebih luas serta lebih besar jadi mampu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung jumlah sapi yng lebih tidak sedikit. Lantai sangkar diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya beberapa penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat ataupun semen, serta gampang dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi yang dengannya jerami keringdengan tujuan supaya alas sangkar yng menjadi Anget.
Cek Harga Sapi Hari Ini :
- Harga Daging Sapi Hari Ini
- Harga Sapi Limousin
- Harga Sapi Simental
- Harga Pedet Sapi Simental
- Harga Sapi Brhman
Pembibitan Ternak Sapi Perah
Syarat-syarat yng Perlu dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa merupakan:
- Produksi susu tinggi,
- Umur 3,5-4,5 tahun serta sudah pernah sempet beranak,
- Berasal dari induk serta pejantan yng memiliki keturunan produksi susu tinggi,
- Bentuk tubuhnya semisal baji,
- Matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan ataupun kaki belakang lumayan lebar serta kaki kuat,ambing lumayan besar, pertautan pada tubuh lumayan baik, andaikan diraba lunak, kulit halus, vena susu tidak tidak banyak, panjang serta berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terdapat atau terletak dalam sisi empat yng simetris serta tidak terlalu pendek,
- tubuh sehat serta bukan menjadi pembawa penyakit menular, serta tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yng baik antara lain:
- Berasal dari induk yng menghasilkan air susu tinggi,
- Kepala serta leher tidak banyak panjang, pundak tajam, badan lumayan panjang, punggung serta pinggul rata, dada dalam serta pinggul lebar,
- Jarak antara kedua kaki belakang serta kedua kaki depan lumayan lebar,
- Pertumbuhan ambing serta puting baik,
- jumlah puting tidak lebih dari 4 serta letaknya simetris, serta sehat serta tidak cacat.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Pejantan yng baik Perlu memenuhi kriteria menjadi berikut:
- Umur tidak lebih lebih 4-5 tahun,
- Memiliki kesuburan tinggi,
- Daya menurunkan sifat produksi yng tinggi terhadap anak-anaknya,
- Berasal dari induk serta pejantan yng baik
- Besar badannya sesuai yang dengannya umur, kuat, serta memiliki sifat-sifat pejantan yng baik,
- Kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,muka tidak banyak panjang, pundak tidak banyak tajam serta lebar,paha rata serta cukup terpisah
- Dada lebar serta jarak antara tulang rusuknya lumayan lebar,badan panjang, dada dalam, lingkar dada serta lingkar perut besar, serta sehat,
- Terhindar dari penyakit menular serta tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
Prosedur:
- Pemilihan Bibit serta Calon Induk
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengejar produktivitas ternak yng tinggi, diharapkan pembetulan lingkungan hidup serta peningkatan mutu genetik ternak yng bersangkutan.
- Bibit yng baru datang Perlu dikarantina berlebi dahulu bagi atau bisa juga dikatakan untuk penularan penyakit. Lantas bibit diberi minum air yng dicampur garam dapur, ditempatkan dalam sangkar yng bersih serta ditimbang serta dicatat penampilannya.
Perawatan Bibit serta Calon Induk Sapi
Seluruh sapi perah dara yng belum menunjukan tanda-tanda birahi ataupun belum bunting sesudah sebuah periode tertentu, wajib disisihkan. Andaikan sapi yng disisihkan yang telah di sebutkan sudah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali didasari produksi susunya, keseringan di kenai radang ambing serta temperamennya.Sistim Perkembangbiakan Sapi perah dara dikawinkan yang dengannya pejantan pedaging bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi risiko kesusahan lahir serta baru sesudah menghasilkan anak satu dikawinkan yang dengannya pejantan sapi perah opsi. Bibit Perlu diberi kesempatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam sehari-hari.
Cara Pemeliharaan Ternak Sapi Perah
Sanitasi serta Perbuatan Preventif
Pada Pemeliharaan sapi perah secara intensif, sapi-sapi dikandangkan yang dengannya tujuan peternak gampang mengawasinya, sementara pemeliharaan yang dengannya tatacara ekstensif pengawasannya sulit di lakukan karena sapi-sapi yng dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yng dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yng lebih tinggi yaitu mampu mencapai (19%) serta produksi susunya 11% lebih tidak sedikit daripada tanpa naungan. Bibit sapi yng sakit segera diobati serta bibit yng menjelang beranak dipisah selama tidak lebih lebihb1-2 bulan.Perawatan Ternak Sapi Yng Benar Hewan ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan sehari-hari sesudah sangkar dibersihkan serta sebelum pemerahan susu. Sangkar Perlu dibersihkan sehari-hari, kotoran sangkar ditempatkan pada penampungan khusus jadi mampu diolah menjadi pupuk. Setelah sangkar dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam menjadi alas lantai yng biasanya terbuat dari jerami ataupun sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam yang telah di sebutkan Perlu dibongkar). Penimbangan di lakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau juga 3 bulan sekali. Sapi yng baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa mampu ditimbang yang dengannya melakukan taksiran pengukuran didasari lingkar serta lebar dada, panjang badan serta tinggi pundak.
Pemberian Pakan Pada Sapi
Pemberian pakan pada sapi mampu di lakukan yang dengannya 3 tatacara, yakni:- System penggembalaan (pasture fattening)
- Kereman (dry lot fattening)
- Kombinasi tatacara pertama serta kedua.
Pakan sapi yng baik adan dua jenis yaitu pakan hijauan serta pakan konsentrat. Pakan Hijauan pada sapi mampu berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala ataupun rumput raja. Pakan hijauan diberikan pada siang hari sesudah proses pemerahan sekurang-kurangnya 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa biasanya diberi sekurang-kurangnya 10% dari bobot badan (BB) serta pakan tambahan tidak lebih lebih 1-2% dari BB. Sapi yng tengah menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan serta konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yng berupa rumput segar sebaiknya ditambah yang dengannya tipe kacang-kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus ataupun bekatul, ampas tahu, gaplek, serta bungkil kelapa serta mineral (menjadi penguat) yng berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari serta sore hari sebelum sapi diperah setidaknya tidak lebih lebih 1-2 kg/ekor/hari. Tak cuma makanan, sapi pula Perlu diberi air minum sebanyk 10% dari berat badan per hari.
Pemeliharaan mutlak merupakan pemberian pakan yng cukup serta berharga, serta melindungi kebersihan sangkar serta kebugaran atau kesehatan ternak yng dipelihara. Pemberian pakan yang dengannya tatacara kereman dikombinasikan yang dengannya penggembalaan Di awal musim kemarau, sehari-hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan serta pakan diberikan pendapat dari jatah. Penggembalaan berfungsi juga bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Pemeliharaan Sangkar Sapi Yng Baik
Kotoran ditimbun di tempat lain agar bisa mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) serta berganti menjadi pupuk sangkar yng sudah matang serta baik. Sangkar sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar bisa sirkulasi udara didalamnya berlangsung lancar. Air minum yng bersih pula Perlu ada setiap tatkala. Tempat pakan serta minum sebaiknya dibuat di luar sangkar namun tetap di bawah atap. Tempat pakan dibangun agak lebih tinggi agar bisa pakan yng diberikan tidak diinjak-injak ataupun tercampur yang dengannya kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen serta tidak banyak lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan juga perlengkapan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memandikan sapi.Penyakit Ternak Sapi Perah Yng Perlu Kamu Kenali
Penyakit antraks
- Penyebab: Bacillus anthracis yng menular melewati kontak langsung, makanan/minuman atau juga pernafasan.
Gejala:
- Demam tinggi, badan lemah serta gemetar;
- Mengalami gangguan pernafasan;
- Berlangsung pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin serta badan penuh bisul; kadang-kadang darah berwarna merah hitam yng keluar melewati hidung, pendengaran, mulut, anus serta vagina;
- Umumnya kotoran sapi yng di kenai penyakit ternak merupakan cair serta Suka bercampur darah;
- Limpa bengkak serta berwarna kehitaman.
Pengendalian:
- Vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yng terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yng mati.
Penyakit mulut serta kuku (PMK) ataupun penyakit Apthae epizootica (AE)
Penyebab:- virus ini menular melewati kontak langsung melewati air kencing, air susu, air liur serta benda lain yng tercemar kuman AE.
Gejala:
- Rongga mulut, lidah, serta telapak kaki ataupun tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yng bening;
- Demam atau juga panas, suhu badan menurun drastis;
- Nafsu makan menurun malah tidak mau makan percis sekali;
- Air liur keluar berlebihan.
Pengendalian:
- vaksinasi serta sapi yng sakit diasingkan serta diobati yang dengannya tatacara terpisah.
Penyakit ngorok/mendekur atau juga penyakit Septichaema epizootica (SE)
Penyebab:- Bakteri Pasturella multocida. Penularannya melewati makanan serta minuman yng tercemar bakteri.
Gejala:
- Kulit kepala serta selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah serta kebiruan;
- Leher, anus, serta vulva membengkak;
- Paru-paru meradang, selaput lendir usus serta perut masam serta berwarna merah tua;
- Demam serta sulit bernafas jadi mirip orang yng ngorok. Dalam kondisi Amat parah, sapi bakal mati dalam waktu antara 12-36 jam.
Pengendalian:
- vaksinasi anti SE serta diberi antibiotika ataupun sulfa.
Penyakit radang kuku atau juga kuku basi (foot rot)
- Penyakit ini menyerang sapi yng dipelihara dalam sangkar yng basah serta kotor.
Gejala:
- Mula-mula tidak lebih lebih lubang kuku bengkak serta mengeluarkan cairan putih keruh;
- Kulit kuku mengelupas;
- Tumbuh benjolan yng memunculkan rasa sakit;
- Sapi pincang serta akhirnya mampu lumpuh.
Pencegahan
Upaya pencegahan serta pengobatannya di lakukan yang dengannya memotong kuku serta merendam bagian yng sakit dalam larutan refanol selama tidak lebih lebih 30 menit yng serta di lakukan seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam sangkar yng bersih serta kering.
Lihat pula Tulisan atau artikel Sapi lainya :
- Cara Membuat Pakan Sapi Potong Yang dengannya Gampang
- Cara Merawat Anak Sapi (Pedet) Yang dengannya Benar
Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2016/07/cara-beternak-sapi-perah.html.
Seputar Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif
Terima kasih telah membaca Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Semoga pos dari situs web Budidaya Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Budidaya Ternak. Silakan berbagi ulasan Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Budidaya Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Budidaya Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Budidaya Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Dan Assalamualaikum pembaca Budidaya Ternak.
Advertisement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar