MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG
MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG | Referensi terbaru di 2017 via web Budidaya Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Budidaya Ternak. Artikel ini di beri judul MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG. Konten ini untuk anda pembaca setia https://budidayaternak7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Budidaya Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Budidaya Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG di bawah ini dari situs web Budidaya Ternak.Sapi potong adalah satu dari sekian banyaknya ternak penghasil daging yng cukup potensial. Permintaan akan daging sapi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, dibalik tingginya permintaan yang telah di sebutkan belum diikuti suplay yng memadai. Satu dari sekian banyaknya penyebabnya merupakan masih rendahnya produktivitas sapi potong di warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Faktor yng paling lebih banyak didominasi dalam menentukan produktivitas sapi selama ini merupakan rendahnya kualitas pakan di tingkat peternak.
Pakan memiliki peranan yng Amat penting didalam ke hidup-an ternak. Biaya pakan adalah biaya terbesar dari total biaya produksi yakni mencapai 70-80%. Kelemahan system produksi peternakan sapi potong biasanya terdapat atau terletak pada buruknya tatalaksana pakan serta kebugaran atau kesehatan. Keterbatasan pakan memicu daya tampung ternak pada suatu daerah menurun ataupun bisa memicu gangguan produksi serta reproduksi yng normal. Hal ini antara lain bisa diatasi bila potensi pertanian/industri ataupun limbahnya ikut dipertimbangkan dalam bisnis peternakan. Hal ini tak menjadi suatu yng berlebihan mengingat Indonesia adalah negara agraris di mana produksi limbah hasil budidaya pertanian (jerami padi, jagung dll), perkebunan (pelepah sawit dll) serta indusrti pertanian (ampas tahu, kecap dll) cukup melimpah.
Selama ini, kendala utama dari pemanfaatan rumput serta ataupun limbah pertanian antara lain merupakan pengangkutan, lantaran pada biasanya rumput ataupun limbah pertanian butuh tempat yng luas bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap satuan bobotnya. Selain itu, kualitas beberapa limbah pertanian (semisal jerami padi) masih rendah serta ketersediaanya pada daerah tertentu taklah sepanjang taun. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, butuh adanya sentuhan teknologi guna guna menaikan nilai gizinya pula penyimpananya supaya tahan lama.
Solusi yng bisa di tempuh untu mengatasi hal yang telah di sebutkan diantaranya merupakan yang dengannya penerapan teknologi pengolahan pakan semisal pencacahan rumput serta ataupun limbah pertanian yng diolah menjadi Roti/Wafer serta Burger bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak sapi potong menjadikan bisa menaikan kualitas serta palatabilitas dan mempermudah pengangkutan.
Wafer Pakan (Feed Wafer)
Roti/Wafer pakan adalah satu dari sekian banyaknya teknologi pengolahan pakan yng efektif serta diharapkan bisa melindungi kontinuitas ketersediaan pakan ternak, lebih-lebih pada musim kemarau. Keuntungan wafer merupakan: 1. Menaikan densitas pakan menjadikan mengurangi keambaan, 2. Mengurangi tempat penyimpanan, 3. Menekan biaya transportasi, 4. Membuat mudah penanganan serta penyajian pakan, 5. Densitas yng tinggi akan menaikan konsumsi pakan serta mengurangi pakan yng tercecer, 6. Mencegah “de-mixing” yakni peruraian kembali komponen penyusun pakan menjadikan konsumsi pakan sesuai yang dengannya kebutuhan standar, 7. Membuat mudah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengontrol, memonitor, serta mengatur “feed intake” ternak, 8. Kandungan nutrient yng konsisten serta terjamin, 9. Mengurangi debu serta masalah pernafasan pada ternak.
Selain mempunyai kelebihan, wafer pakan pula mempunyai kelemahan. Kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain merupakan: 1. Pemberian kepada ternak Perlu disesuaikan yang dengannya kebutuhan supaya ternak tak mengalami kelebihan berat badan ataupun gangguan pencernaan; 2. Gudang penyimpanan wafer memerlukan area serta penanganan khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kelembaban udara; 3. Pengolahan bahan pakan menjadi wafer butuh biaya tambahan yng akan memberi pengaruh biaya produksi.
Bahan-bahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat wafer ternak mampu berasal dari hijauan serta ataupun limbah pertanian 40 %, leguminosa 10%, konsentrat 40%, bahan perekat 10%. Satu dari sekian banyaknya semisal konsentrat yng bisa dipakai terdiri dari dedak padi (bekatul) 27,50%, jagung giling halus 52,50%, bungkil kelapa 18,75%, serta garam dapur 1,25%. Sedangkan perlengkapan yng dibutuhkan merupakan pemotong /chooper, alat pengepres, alat pemanas, cetakan yang dengannya ukuran (35x35x1,5) cm.
Tatacara pembuatan pakan wafer ternak merupakan menjadi berikut: 1. Rumput serta limbah pertanian dicacah, yang dengannya ukuran 3-5 cm. Tujuannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat proses pengeringan dan membuat mudah dalam pencampuran yang dengannya bahan perekat. 2. Rumput serta limbah pertanian yng telah dicacah serta leguminosa dikeringkan dibawah sinar matahari (+ 24 jam). 3. Leguminosa yng telah kering lantas digiling. 4. Rumput serta ataupun limbah pertanian yng telah kering dicampur yang dengannya bahan perekat hingga rata, lantas ditambahkan leguminosa yng sudah digiling serta konsentrat serta diaduk hingga homogen. 5. Campuran yng telah homogen dimasukkan kedalam cetakan (mall) yng sudah dipanaskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipadatkan. 6. Lantas dikeluarkan dari cetakan serta dibiarkan selama + 24 jam pada suhu kamar.
Kualitas wafer pakan ternak bergantung dari bentuk fisik, tekstur, warna, aroma serta kerapatan. Bentuk fisik wafer yng padat serta kompak Amat menguntungkan, lantaran mempermudah dalaam penyimpanan serta penanganan. Tekstur menentukan gampang tidaknya menjadi lunak serta mempertahankan bentuk fisik dan kerenyahan. Warna wafer menjadi hasil reaksi karbohidrat, khususnya gula pereduksi yang dengannya gugus amino primer memicu roti sapi berwarna coklat yang dengannya aroma khas karamel. Kerapatan roti yng makin tinggi maka pertambahan airnya makin rendah.
Feed Burger (Burger Pakan)
Sejumlah peneliti di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dibawah bimbingan Prof. Dr Ali Agus, DEA pasca letusan gunung merapi membuat makanan siap saji yng kandungan nutrisinya lengkap bagi atau bisa juga dikatakan untuk hewan ternak itu. Pembuatan burger pakan ini dilatarbelakangi oleh bencana meletusnya gunung merapi yng menghasilkan ribuan ternak kehilangan sumber pakannya, maka dari itu burger pakan menjadi solusi praktis serta efektif.
Supaya ternak mampu tetap hidup, maka pakan mutlak disediakan, lantaran dalam kondisi bencana, rumput ataupun bahan pakan lain Amat susah didapat. Penyebabnya yaitu kompleksnya permasalahan yng ada, maka muncullah ide bagaimana merekayasa pakan yng ada, dalam jumlah yng cukup, kandungan nutrisi cukup serta tersedia awet selama masa pengungsian.
Burger pakan sapi ini adalah campuran dari aneka macam bahan yng diramu menjadikan kandungan nutrisinya mencukupi kebutuhan ternak serta tak butuh tambahan bahan pakan lain salah satunya hijauan kecuali air minum. Bahannya dari jerami, dedak, tetes tebu, serta mikrobia. Jerami padi, jagung, ataupun rumput kaya serat. Dedak gandum ataupun padi adalah sumber protein penghasil energi. Adapun tetes tebu serta bakteri mikrobia cair berfungsi dalam proses fermentasi. Tetes tebu memicu aroma yng menarik. Pakan yng diperoleh telah mempunyai nutrisi yng dibutuhkan sapi potong.
Tim peneliti dari UGM yang telah di sebutkan membuat burger pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sapi yang dengannya bahan baku utama dari jerami padi (70%), dedak gandum ataupun pollard (20%), molase serta larutan mikroba (10%) bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu proses fermentasi.
Tatacara membuat burger pakan ternak merupakan menjadi berikut: 1. Keringkan jerami lantas guyur yang dengannya tetes tebu; 2. Aduk jerami yang dengannya dibolak-balik supaya bercampur; 3. Siram lagi yang dengannya cairan mikrobia; 4. Sesudah rata, masukkan ke plastik ukuran 15 kilogram. Setiap sekitar 5 cm disisipi yang dengannya dedak. Begitu seterusnya. 5. Sebelum kantong plastik ditutup, sedot udara yang dengannya vakum (ataupun ditekan supaya udara minimal). Ikat yang dengannya kencang. 6. Masukkan lagi ke kantong plastik kedua bagi atau bisa juga dikatakan untuk memastikan tidak ada yng bocor. 7. Biarkan dua hari. Proses fermentasi berlangsung. Burger siap disajikan.
Kelebihan dari burger pakan ternak ini merupakan mampu bertahan 6 bulan, bahan-bahannya simpel, proses pembuatan simpel, tak memerlukan mesin, serta biaya pembuatannya relatif murah. Akan tetapi begitu ada pula kekurangannya, yakni dalam proses pembuatannya memerlukan mikrobia yng tak gampang didapatkan secara umum, serta dalam penyajiannya, sesudah kantong plastik dibuka maka makanan Perlu habis pada hari yng percis.
Persamaan feed wafer serta feed burger merupakan: 1. Keduanya complete feed, campuran dari aneka macam bahan yng gampang didapat 2. Kandungan nutriennya mampu memenuhi kebutuhan ternak 3. Bahan pakan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat keduanya hampir percis 4. Memerlukan waktu yng relatif percis dari proses pembuatan sampai-sampai disajikan yakni ±2 hari 5. Awet bagi atau bisa juga dikatakan untuk jangka waktu lebih lama. 6. Gampang dalam penanganan serta penyajian
Perbedaan | Feed Wafer | Feed Burger |
Alat/Mesin | Butuh alat/mesin khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuatnya | Tak butuh mesin khusus |
Bahan | Syaratnya teksturnya Perlu lebih halus supaya disaat di mix yang dengannya bahan lain, hasil adonannya mampu homogen Tak memerlukan mikrobia/bakteri fermentor | Tekstur bahan pakan mampu kasar maupun halus Memerlukan mikrobia bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses fermentasi |
Proses | Suhu Kamar | Anaerob |
Tipe Pengawetan | Kering | Pengawetan basah yng mempergunakan serta memanfaatkan mikrobia |
Hasil | Cenderung Kering | Basah |
Modal | Memerlukan dana lebih besar lantaran butuh alat/mesin pencetak khusus | Lebih murah |
Baik wafer pakan maupun burger pakan kedua-duanya adalah satu dari sekian banyaknya bentuk teknologi pakan yng praktis, efisien, dan relatif gampang dikerjakan. Keduanya mempunyai kelemahan serta kelebihan masing-masing. Akan tetapi begitu tingkat palatabilitas cukup baik.
Perhatian!!! § Andai kamu ingin berupaya, cobalah dulu dalam kapasitas tidak banyak § Satu dari sekian banyaknya tanda pakan fermentasi jadi merupakan munculnya bau/aroma harum. Andai aroma yng muncul berbau busuk ataupun muncul jamur hitam sebaiknya jangan dipakai menjadi pakan lantaran mampu saja memiliki kandungan racun yng rawan bagi ternak sapi potong
§ Mikroba bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat burger, carilah yng gampang di bisa di daerah kamu.
Cek Harga Sapi Hari Ini :
- Harga Daging Sapi Hari Ini
- Harga Sapi Limousin
- Harga Sapi Simental
- Harga Pedet Sapi Simental
- Harga Sapi Brhman
Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/mengatasi-masalah-pakan-pada-peternakan.html.
Seputar MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG
Terima kasih telah membaca MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG. Semoga pos dari situs web Budidaya Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Budidaya Ternak. Silakan berbagi ulasan MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Budidaya Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Budidaya Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Budidaya Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang MENGATASI MASALAH PAKAN PADA PETERNAKAN SAPI POTONG. Dan Assalamualaikum pembaca Budidaya Ternak.
Advertisement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar