RAHASIA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR

- Juli 05, 2017

RAHASIA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR

 

Setiap usahan pasti menginginkan keuntungan sebesar-besarnya, demikian juga yang dengannya bisnis peternakan ayam petelur. Besarnya keuntungan bisnis peternakan dipengaruhi oleh dua hal, yakni harga jual telur serta performa produksi ayam. Harga telur tidak sedikit dipengaruhi oleh faktor luar/pasar sedangkan performa produksi tidak sedikit dipengaruhi oleh faktor dari dalam yakni manajemen pemeliharaan.
Berkebaan yang dengannya hal yang telah di sebutkan, tanpa mengesampingkan faktor lain, peternak Perlu fokus pada upaya menaikan manajemen pemeliharaanya guna menaikan produksi telurnya supaya mencapai standar produksi yng optimal. Berikut langkah manajemen yng diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi telur:
1. Mengatur Intensitas Pencahayaan Ayam
Ayam petelur membutukkan cahaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa berproduksi secara optimal. Adanya pencahayaan, baik berasal dari cahaya alami (sinar matahari) ataupun buatan (lampu) akan menstimulasi hipotalamus yng lantas diteruskan ke kelenjar-kelenjar tubuh, semisal hipofisa, tiroid serta paratiroid bagi atau bisa juga dikatakan untuk mensekresikan (menghasilkan) hormon. Kelenjar hipofisa akan mensekresikan folicle stimulating hormone (FSH) serta luteinizing hormone (LH). Hormon FSH berfungsi mematangkan folikel/sel telur pada indung telur (ovarium), sedangkan hormon LH berfungsi menggertak proses ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium ke oviduk/saluran telur). Kedua hormon ini dia yng Amat berperan penting bagi pembentukan sebutir telur.

Tambahan pencahayaan penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi telur
Ayam petelur butuh lama pencahayaan selama antara antara 13-16 jam (peningkatan bertahap mengikuti umur ayam) bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan produksi telur. Permasalahannya lama pencahayaan alami dari sinar matahari biasanya berlangsung cuma selama 12 jam. Andai lama pencahayaan tidak lebih, maka produksi telur akan turun serta malah mampu hingga berhenti. Kekurangan lama pencahayaan seringkali memicu rontok bulu malah yng lebih ekstrim merupakan ayam berhenti bertelur selama sekitar dua bulan.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi hal ini, berikan cahaya tambahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan lama pencahayaan tetap konstan 13-16 jam per hari. Penambahan cahaya cukup 3 watt tiap m2 luas sangkar. Penambahan cahaya di lakukan secara bertahap. Satu dari sekian banyaknya program pencahayaan merupakan yang dengannya menaikkan lama pencahayaan 1 jam tiap 2 minggu menjadikan pada umur 25 minggu ayam telah mendapatkan cahaya tambahan selama 4 jam semalam.
2. Memberikan Nutrisi yng Seimbang Sesuai Kebutuhannya
Nutrisi berperan antara lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup pokok serta produksi. Ayam petelur butuh ransum yang dengannya nutrsi seimbang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan produksi telur selama masa produksi. Nutrisi yng tak tepat bisa memicu ayam berhenti bertelur. Kebutuhan nutisi yng Suka menjadi patokan dalam pemberian pakan ayam periode produksi merupakan proten kasar 16-18% serta energi 2.750-2.850 kkal. Selain itu, kandungan asam amino semisal methionin serta lysin pula butuh diperhatikan.
Masalah yng Suka berlangsung di lapangan merupakan turunya produksi telur lantaran terkadang peternak menyusun ransum sendiri bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat biaya (lantaran harga pakan makin tinggi). Sebetulnya menyusun ransum sendiri tak dilarang (malah tidak jelek alias bagus lantaran bisa menghemat biaya pakan) asalkan peternak mempunyai keterampilan dalam memformulasikan pakan yng sesuai yang dengannya kebutuhan nutrisi ayam. Andai tak mempunyai keterampilan ataupun ilmu nutrisinya disarankan mempergunakan pakan konsentrat 1/2 jadi (butuh lagi di campur yang dengannya jagung giling serta dedak/bekatul) yang dengannya perbandingan sesuai ketentuan pabrik pakan yng dipakai.
Kadar energi, protein, ataupun kalsium yng tak cukup pula bisa menurunkan produksi telur. Amat penting menyediakan ransum memiliki kandungan nutrisi seimbang pada masa produksi yang dengannya kadar protein 16-18%. Akan tetapi nutrisi dalam ransum seringkali rusak akibat penanganan serta penyimpanan yng tidak lebih tepat. Dua jenis asam arnino penting yakni methionine serta lysine butuh ditambahkan dalam ransum lantaran ransum seringkali kekurangan asam amino yang telah di sebutkan. Bila mutu ransum tidak lebih baik, tambahkan premiks bagi atau bisa juga dikatakan untuk rneningkatkan mutu ransum.
Ayam telur bisa menghasilkan sekitar 300-325 butir telur tiap tahun menjadikan butuh kalsium sebanyk 20 kali jumlah kalsiurn yng ada di dalam tulangnya. Dibutuhkan 25 mg kalsium tiap menit bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk kerabang telur. Kebutuhan vitamin D butuh tercukupi supaya penyerapan kalsium serta fosfor berlangsung baik. Pemberian mineral feed supplement bisa membantu memperkuat kerabang telur.
Masalah ke dua yng Suka berlangsung merupakan tak tersedianya air minum yng bersih serta segar. Ayam tanpa air minum cuma selama beberapa jam bisa berhenti bertelur hingga berminggu-minggu. Oleh lantaran itu, sediakan tempat minum dalam jumlah cukup menjadikan ayam selalu mendapatkan air minum yng segar.
3. Pencegahan serta Penanggulangan Penyakit Secara Terpadu
Ayam yng berproduksi tinggi pasti dalam keadaan sehat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, segala upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi telur Perlu disertai yang dengannya pemeliharaan kebugaran atau kesehatan secara terpadu, menjadikan ayam terhindar dari bakteri, virus ataupun mikroorganisme lain yng bisa mengganggu kebugaran atau kesehatan ayam. Pemeliharaan kebugaran atau kesehatan yng terpadu bisa menekan sumber penyakit di sekeliling lingkungan sangkar dan menumbuhkan tingkat kekebalan ayam.
Vaksinasi adalah satu dari sekian banyaknya upaya pencegahan penyakit
Serangan penyakit masih bisa berlangsung walaupun ayam dalam kondisi paling baik. Penurunan produksi telur seringkali adalah satu dari sekian banyaknya gejala awal adanya serangan penyakit. Gejala lain-lainnya bisa berupa lesu serta bulu kusam, mata berair, keluar ingus dari hidung, batuk, rontok bulu, pincang, hingga kematian. Andai peternak rnelihat seekor ayam sakit, lakukan isolasi ataupun pengafkiran serta amati keseluruhan populasi secara telaah. Andai curiga ada serangan penyakit, segera tangani ataupun jiga belum mampu menangani sendiri segera hubungi dokter hewan setempat supaya bisa membantu memeriksa menjadikan diperoleh diagnosa serta pengobatan yng akurat.
Pada biasanya, tatkala ayam di kenai penyakit apapun, maka produksi telur akan terganggu. Penyakit yng secara langsung bisa memicu penurunan produksi telur. di antaranya merupakan: EDS, ND, IB, CRD serta colibacillosis. Penyakit ND serta IB menurunkan kualitas kerabang serta bagian dalam telur. EDS memicu kerabang telur Amat tipis menjadikan telur gampang pecah, sedangkan ND serta IB bisa merusak saluran produksi.
Berkenaan besarnya kerugian akibat ayam sakit maka tindakan pencegahan adalah langkah yng bijaksana. Langkah pencegahan antara lain yang dengannya penggunaan bibit/pullet yng baik serta sehat, vaksinasi secara teratur, penerapan bioscurity serta sanitasi sangkar dan manajemen pemeliharaan yng baik.
4. Melakukan Replacemen Peremajaan
Umur yng makin tua bisa berpengaruh pada produksi telur. Pengaruh ini Amat bervariasi di antara individu ayam. Ayam bisa berproduksi secara efisien selama dua siklus masa bertelur. Seusai dua tahun, produktivitas akan menurun. Secara umum, produksi telur paling baik selama tahun pertama, akan tetapi ayam telur yng berproduksi tinggi bisa berproduksi cukup baik selama 2-3 tahun. Kondisi ini berbeda pada setiap strain ayam. Ayam telur yng berproduksi tinggi akan bertelur selama sekitar 50-60 minggu tiap siklus masa bertelur. Yang dengannya demikian, proses replacement (peremajaan) ayam Perlu diantisipasi menjadikan begitu telah turun produksinya serta telah tak ekonomis lagi ayam mampu diafkir serta diganti yang dengannya ayam yng telah disiapkan yang dengannya baik.
5. Menghindari serta Mengatasi Stress Ayam Secara Cepat serta Tepat
Selain menjadi pemicu ayam sakit, stres pula bisa memicu turunnya produksi telur. Supaya produksi telur tak turun, berikan multivitamin tidak lebih lebih selama 5 hari berturut-turut serta upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi Perlu di lakukan yang dengannya mengatasi masalah yng menjadi sumber stress. Stres biasa berlangsung lantaran:
1. Kedinginan
Stres yng paling Suka selama musim hujan merupakan kedinginan. Pastikan ayam mendapatkan perlindungan dari angin serta hujan selama musim hujan akan tetapi jangan hingga menutup terlalu rapat menjadikan memicu tingginya kadar amonia. Andai tercium bau amonia, ini dia saatnya menaikan lubang udara di dalam sangkar. Ayam tak bisa bertahan dalam kondisi lembab serta terlalu tidak sedikit angin.
2. Kepanasan
Dalam cuaca panas, ayam akan lebih tidak sedikit minum serta mengurangi konsumsi ransum menjadikan kebutuhan nutrisi tak terpenuhi. Kondisi ini bisa memicu produksi telur turun lantaran kebutuhan energi serta protein harian tak tercukupi. Dalam kondisi lingkungan panas, fisiologi tubuh ayam akan merubah prioritasnya dari semula bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi telur menjadi bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, tatkala cuaca panas butuh tambahan vitamin serta ataupun menambahkan kipas angin di dalam sangkar agar bisa produksi telur tak terganggu.
3. Penangkapan, pemindahan serta kepadatan
Batasi pemindahan ataupun penangkapan yng tak butuh. Populasi yng terlalu padat bisa menaikan kanibalisme serta akhirnya stres pada ayam.
4. Parasit
Andai ada parasit eksternal serta internal, berikan pengobatan yng sesuai.
5. Keributan/kebisingan
Batasi bunyi ribut orang-orang serta bunyi kendaraan di sekeliling sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah ayam ketakutan. Tips yng unik yng tidak sedikit dipakai peternak merupakan yang dengannya memperdengarkan radio ataupun musik di dalam sangkar menjadikan ayam menjadi terbiasa yang dengannya bunyi gaduh menjadikan andai ada bunyi gaduh dari luar ayam tak terlalu kaget menjadikan bisa menghindarkan ayam dari stress.
Menjadi kesimpulan, produksi telur yng turun bisa penyebabnya yaitu oleh banyak sekali faktor. Mulai dari mutu ransum, tatalaksana pemeliharaan, hingga adanya serangan penyakit bisa menurunkan produksi telur.
Perlindungan paling baik terhadap penyakit diawali yang dengannya membeli DOC ataupun pullet yng sehat. Hindari pelihara ayam yang dengannya umur yng tak seragam. Kontrol terhadap lama penyinaran serta berat badan pada ayam pullet Amat menentukan permulaan produksi telur
Ferry Tamalluddin 5:38 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/11/rahasia-meningkatkan-produksi-telur.html.

Seputar RAHASIA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain RAHASIA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR