TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)

- Juli 13, 2017

TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)

 
TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)

Bagian 2. Cara supaya hemat bahan bakar
Pada penggunaan pemanas jenis ini, hemat ataupun tidaknya biaya bahan bakar yng dikeluarkan peternak ditentukan oleh tidak sedikit faktor. Pertama, dari rancangan dan desain yng dibuat oleh masing-masing produsen pemanas. Lantas dari App pemasangan yng benar serta yang terakhir dari manajemen brooding yng optimal guna meminimalkan hilangnya panas yng diperoleh.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat penggunaan gas, teknik instalasi/pemasangan pemanas yng benar Amat memberi pengaruh. Pasalnya, andai instalasinya salah, maka panas yng dirasakan anak ayam tak akan maksimal. Akibatnya, selain penurunan kondisi anak ayam, tentu saja seolah-olah pancaran panas yng diberikan tatkala brooding Perlu lebih besar.
Sejak akan dipakai pertama kali, jumlah pemanas yng dipasang dalam tiap sangkar brooding Perlu disesuaikan yang dengannya kapasitas tiap jenis pemanas. Pemanas berbahan batu bara misalnya, mampu menghangatkan 500 ekor anak ayam. Sedangkan pemanas berbahan bakar gas bisa atau mampu menghangatkan sampai-sampai 1.000 ekor anak ayam.
Brooding ideal. Pemanas gas bisa atau mampu menghangatkan sampai1.000 ekor/1 brooder
Satu buah pemanas berbahan bakar mampu dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memanaskan hingga 1000 ekor DOC di dalam area chick guard berdiameter 4,5 m. Pemanas digantung di bagian pinggir area chick guard (1/3 area dari pinggir) pada ketinggian 100 cm dari permukaan lantai sangkar yang dengannya sudut kemiringan 15º ke arah 2/3 bagian area sangkar yng lain-lainnya. Posisi pemanas ini bisa dipindah setiap kali area chick guard diperluas/diperlebar.
Pemasangan pemanas membentuk sudut 15º di sini berfungsi menyebarkan panas secara merata ke area yng lebih luas menjadikan anak ayam tersebar serta mengurangi risiko kematian akibat berdesak-desakan. Selain itu, panas yng diperoleh terfokus pada area yng dipanaskan serta tak terhambur ke area lain.
Andai mempergunakan semawar, tinggi semawar tidak lebih lebih 80-90 cm dari litter serta diletakkan di tengah-tengah chick guard. Supaya panas mampu merata, sebaiknya chick guard brooder berbentuk lingkaran. Selain supaya gas merata, chick guard berbentuk lingkaran pula menghindari ayam bergerombol di pojok yng mampu memicu ayam bertumpuk menjadikan mampu menghasilkan kematian.
Dalam penggunaan pemanas gas, hal yng pasti tak terlepas adalah pengaturan skala regulator. Regulator berfungsi menjadi pengatur panas yng diperoleh. Panas ini bisa diatur sesuai kebutuhan ayam menjadikan andai dirasa butuh menurunkan suhu cukup yang dengannya menurunkan skala regulator.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan tingkat efisiensi yng paling baik, disarankan penggunaan regulator yang dengannya kisaran tekanan 50 – 150 mbar. Andai suplai gas mempergunakan tabung besar, maka pemasangan pemanas bisa di lakukan yang dengannya system paralel ataupun seri. Akan tetapi andai peternak mempergunakan serta memanfaatkan tabung gas berukuran 3 kg, maka masing-masing pemanas disambungkan langsung ke tabung gas.
Masih terkait yang dengannya regulator, yng pula butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperhatikan adalah jenis ataupun tipe regulator yng dipakai. Sebaiknya peternak mengikuti ketentuan pengaturan skala tekanan gas yng berlaku pada brosur masing-masing pemanas. Andai skala tekanan gas yng keluar diset melebihi ketentuan, maka konsumsi gas akan boros serta umur pakainya akan lebih singkat. Yang dengannya kata lain pemanas tak akan tahan lama.
Manajemen brooding yng optimal bisa membuat kecil mungkin hilangnya panas. Tatacaranya, yang dengannya melakukan kontrol suhu secara rutin menjadikan tatkala suhunya berlebihan, pemanas mampu dikurangi ataupun dimatikan.
Pengecekan suhu bisa di lakukan 2 – 3 jam sekali bersamaan yang dengannya pemberian ransum mempergunakan termometer yng diletakkan di sedang chick guard yang dengannya ketinggian 20 – 30 cm dari litter. Kesesuaian suhu sangkar bisa juga diketahui yang dengannya melihat kondisi ayam, yakni dari aktivitas serta penyebarannya.
Pada suhu yng ideal, anak ayam akan beraktivitas secara normal serta tersebar secara merata ke seluruh sangkar brooding. Pemeriksaan melalui kondisi kaki anak ayam bisa juga di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui suhu tubuhnya, ditandai yang dengannya suhu kaki yng Anget namun tak mengalami pecah-pecah.
Tak cuma itu, lakukan pemantauan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memastikan tak ada kebocoran gas pada bagian selang gas, klem selang ataupun pada tabung gas LPG-nya. Andaikan ada bau gas yng menyengat, segera periksa asal sumber bau yang telah di sebutkan lantas segera lakukan perbaikan bila memanglah ada komponen yng rusak.
Selama 4 hari pertama, tirai sangkar bagian luar diusahakan tertutup 24 jam yang dengannya tidak banyak celah (sekitar 20 cm) di bagian atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk sirkulasi udara dalam sangkar. Panas akan lebih optimal andai di dalam sangkar di pasang tirai dalam serta plafon. Plafon serta tirai dalam yang telah di sebutkan pula bisa atau mampu mencegah panas keluar dari dalam sangkar di awal masa brooding. Penggunaan chick guard dari bahan seng pula bisa membantu meminimalkan pelepasan panas.
Tirai dalam serta plafon. Membantu menciptakan suhu yng ideal serta stabil
Langkah lain yng bisa diterapkan dalam efisiensi pemanas, yakni pemanfaatan litter. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sangkar panggung misalnya, seluruh lantai dilapisi litter sampai-sampai tak ada celah sedikitpun menjadikan tak memungkinkan tidak sedikit panas yng keluar. Litter pula berfungsi menyerap panas menjadikan panas yng dirasakan ayam lebih optimal.
Pengaturan kepadatan ayam pula bagian dari penghematan pemanas pada masa brooding. Andai kepadatan ayam mampu diatur sesuai standar, maka ayam akan beraktivitas yang dengannya nyaman dan bisa atau mampu tumbuh serta berkembang yang dengannya optimal. Hasil nya, berat badan cepat bertambah serta system organ cepat berfungsi, salah satunya system pengaturan suhu tubuhnya.
Supaya tak boros dalam penggunaannya, pemanas gas Perlu secara rutin dirawat. Penyimpanannya pun tak boleh sembarangan. Lantaran andai satu dari sekian banyaknya bagian (spare part) pemanas yng berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memancarkan panas tersumbat debu serta kotoran, maka panas yng keluar tak akan optimal. Itu pengertiannya, peternak Perlu membuat besar volume gas yng diberikan serta tentu akan lebih boros. Berikut tatacara penyimpanan serta perawatan pemanas gas yng dianjurkan:
a. Simpen pemanas dalam kondisi bersih. Bersihkan spare part pemanas dari debu secara teratur. Misalnya sesudah pemanas selesai dipakai ataupun setiap 2-3 hari sekali. Genakan semprotan udara bertekanan rendah bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan debu pada bagian luar ataupun bagian dalam pemanas. Jangan genakan semprotan berkekuatan tinggi, air, ataupun zat kimia bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan pemanas. b. Simpen pemanas pada tempat yng kering serta bersih. Jangan menyimpan pemanas di atas lantai ataupun tempat yng lembab. c. Masukkan pemanas ke dalam kantong pembungkus tatkala disimpan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga dari debu yng menempel. d. Andai diketahui berlangsung kerusakan pada pemanas gas, jangan berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk membongkar sendiri. Segera hubungi petugas lapangan ataupun produsen pemanas gas terkait.
Dalam praktiknya dilapangan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat biaya bahan bakar, peternak melakukan kombinasi pemanas. Misalkan umur 1-10 hari mempergunakan gasolek/semawar gas serta sisanya 11-14 hari mempergunakan batu bara. Hal yang telah di sebutkan penyebabnya yaitu pada umur 11 hari tirai dalam serta plafon biasanya telah mulai tak dipakai lagi dan telah ada buka tutup tirai luar menjadikan asap dari batubara mampu terbuang. Supaya asap tak terlalu tidak sedikit, nyalakan batu bara di luar sangkar, baru sesudah briket menjadi bara sebagian serta asap mulai tidak banyak baru dimasukkan ke dalam sangkar. Penyalaan batu bara sesudah umur 11 hari pula bergantung suhu udara jadi tak 24 jam. Umumnya cuma malam hari saja disaat udara dingin. Ferry Tamalluddin 6:15 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/tips-irit-bahan-bakar-tanpa-mengurangi_24.html.

Seputar TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (2)