CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2)
CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2) | Referensi terbaru di 2017 via web Budidaya Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Budidaya Ternak. Artikel ini di beri judul CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2). Konten ini untuk anda pembaca setia https://budidayaternak7.blogspot.com/. Bagikan juga postingan CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2) terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Budidaya Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Budidaya Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2) di bawah ini dari situs web Budidaya Ternak.
Lanjutan...............
Mengurangi kadar amonia dalam sangkar
Ternak Pertama - Amonia adalah gas yng diperoleh dari penguraian feses oleh bakteri ureolitik. Gas ini mempunyai kemampuan mengiritasi saluran pernapasan ayam. Kadar amonia di dalam sangkar Amat dipengaruhi oleh kondisi litter (lembab ataupun kering), kepadatan sangkar, kualitas ransum yng diberikan (kadar protein kasar serta garam), tata laksana penanganan litter, system ventilasi ataupun tata laksana pemberian air minum.
Tirai. Jangan terlalu rapat supaya sirkulasi udara lancar
Keberadaan amonia di dalam sangkar dalam kadar yng tinggi bisa merusak saluran pernapasan atas hingga penurunan produksi telur. Kerusakan saluran pernapasan atas berguna pula kerusakan system pertahanan pertama terhadap masuknya bibit penyakit. Oleh karenanya, kerusakan yang telah di sebutkan akan menimbulkan serangan penyakit lain-lainnya, semisal E. coli ataupun korisa.
Langkah-langkah yng bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah peningkatan kadar amonia, antara lain : 1. Pemilihan bahan litter yng mempunyai kualitas, yakni bisa atau mampu menyerap air serta tak berdebu 2. Hati-hati tatkala penggantian air minum. Minimalkan air minum yng tumpah 3. Periksa kondisi atap, jangan hingga ada kebocoran 4. Lakukan pembalikan ataupun penambahan litter baru, andai dibutuhkan tambahkan abu ataupun kapur 5. Atur kepadatan sangkar lantaran andai terlalu padat litter menjadi lebih cepat menggumpal 6. Berikan ransum yang dengannya kandungan nutrisi yng sesuai. Perhatikan kadar protein kasar serta garam. Kelebihan protein kasar dalam ransum akan diekresikan bersama feses menjadikan kadar asam urat di dalam feses meningkat. Akibatnya, asam urat yang telah di sebutkan akan diuraikan oleh bakteri ureolitik menjadi amonia. Begitu halnya yang dengannya tingginya kadar garam yng akan menimbulkan peningkatan konsumsi air minum menjadikan feses menjadi encer. Feses yng encer akan mempercepat penguraian feses menjadi amonia 7. Perhatikan system sirkulasi udara. Ventilasi udara yng baik bisa membantu mempercepat pengeringan feses menjadikan produksi amonia dari feses bisa ditekan 8. Andai mengunakan lantai non slat (tanpa panggung), tambahkan batu kapur ataupun arang pada tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan daya serap air (feses menjadi lebih cepat kering)
Perketat pelaksanaan biosecurity
Bioscurity merupakan serangkaian prosedur bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjauhkan, mencegah masuknya serta menyebarkanya agen serta kuman penyebab penyakit. Bioscurity meliputi isolasi, sanitasi serta disinveksi, serta pengendalian lalulintas keluar masuk sangkar.
Isolasi merupakan tatacara menjauhkan ayam dari kuman. Isolasi bisa di lakukan yang dengannya membuat pagar keliling sangkar supaya binatang tidah gampang keluar masuk tempat sangkar. Isolasi pula bisa di lakukan yang dengannya memisahkan (mengkarantina) ayam yng sakit supaya tak menularkan penyakitnya pada ayam yng sehat.
Sanitasi serta desinfeksi yng di lakukan secara rutin akan mengurangi tantangan bibit penyakit yng berada di sekeliling ayam. Akan tetapi, seringkali peternak belum begitu konsisten dalam melakukan sanitasi serta desinfeksi.
Misalnya merupakan tempat minum berupa paralon yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam petelur di sangkar baterai, menjadi sarana penularan penyakit yng Amat baik. Andai ada satu dari sekian banyaknya ayam yng terserang CRD, maka tatkala minum eksudat dari hidung ayam yang telah di sebutkan akan mencemari air minum. Akibatnya tatkala ayam melakukan aktivitas minum, bakteri CRD mampu menginfeksi. Infeksi serta penularan E. coli pula bersumber dari air minum. Oleh lantaran itu, lakukan pemeriksaan kualitas air secara rutin, lebih-lebih tatkala pergantian musim. Selain itu, lakukan desinfesi air minum yang dengannya mempergunakan antiseptik.
Debu serta udara sangkar pula berperan dalam penularan bibit penyakit. Penyemprotan desinfektan pada sangkar serta lingkungannya minimal 1 minggu sekali akan menurunkan jumlah bibit penyakit yng terdapat di udara serta debu.
Pengendalian lantas lintas bisa di lakukan antara lain yang dengannya mengatur jumlah personil dalam sangkar. Setiap sangkar sebaiknya ditangani oleh 1 personal yng percis (tak berganti-ganti). Hal yang telah di sebutkan pula selayaknya diterapkan pada pemakaian perlengkapan sangkar. Arus distribusi barang ataupun personal di dalam sangkar sebaiknya diperhatikan (dari umur muda ke umur tua) bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalkan penularan penyakit.
Merekayasa sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk antisipasi kondisi cuaca yng tak nyaman
Sangkar yng nyaman, yakni mempunyai suhu 25-28oC serta kelembaban 60-70% akan mendukung produktivitas ayam. Akan tetapi kenyataannya, kondisi sangkar seringkali berfluktuasi, berlebi lagi tatkala musim pancaroba (perubahan musim). Kondisi suhu serta kelembaban tatkala perubahan musim tak menentu. Suka didapati fenomena tatkala siang hari panas akan tetapi mendadak hujan serta umumnya diikuti yang dengannya tiupan angin yng kencang. Kondisi ini tentu saja akan menurunkan stamina tubuh ayam menjadikan serangan penyakit relatif gampang berlangsung, berlebi lagi CRD kompleks.
Penerapan sangkar closed house ataupun sangkar system tertutup tentu saja bisa menangkal masalah ini. Cuma saja, pengaplikasiannya dikalangan peternak masih terbentur tidak sedikit hal. Langkah antisipasi yng umumnya di lakukan antara lain yang dengannya “rekayasa” system perkandangan semisal manajemen buka-tutup tirai yng baik, pemberian kipas ataupun blower di dalam sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi amoniak serta membantu menurunkan suhu sangkar yng terlalu panas, merancang sangkar yang dengannya atap monitor serta mengatur jarak antar sangkar dan memilih bahan atap sangkar yng tepat.
Rekayasa perkandangan tentunya tetap Perlu diikuti yang dengannya memperbaiki manajemen pemeliharaan, lebih-lebih manajemen brooding ataupun buka-tutup tirai. Selain itu, pemberian multivitamin bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan stamina tubuh ayam pula menjadi pilihan solusi bagi peternak. Pemberian antibiotik berspektrum luas pula bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menurunkan tantangan bibit penyakit yng berada di dalam tubuh ayam.
Pengobatan CRD Kompleks
CRD kompleks salah satunya dalam kelompok penyakit bakterial, menjadikan penanganan tatkala terserang bisa di lakukan yang dengannya pemberian antibiotik. Antibiotik yng diberikan haruslah tepat, baik tepat obatnya ataupun tepat teknik pemberiannya. Mycoplasma tak mempunyai dinding sel, oleh karenanya jenis antibiotik yng dipilih haruslah yng memiliki tatacara kerja menghancurkan inti sel, membran sel serta menghambat pembentukan senyawa penting di dalam sel, semisal asam folat serta protein. Sedangkan E. coli adalah bakteri Gram (-) yng bisa dibasmi yang dengannya memakai hampir seluruh golongan antibiotik kecuali golongan makrolida.
Oleh lantaran itu, dalam membasmi komplikasi kedua penyakit yang telah di sebutkan, yakni CRD serta colibacillosis dibutuhkan antibiotik yng efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk keduanya. Selain itu, lantaran tempat serangan CRD kompleks berlangsung secara sistemik (seluruh tubuh) serta lokal (saluran pencernaan) maka obat yng dipilih sebaiknya yng mampu bekerja secara sistemik ataupun lokal. Misalnya merupakan produk yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi CRD kompleks antara lain memiliki kandungan antibiotik doksisiklin serta colistrin, entofloksasin, trimetoprim serta sulfadiazin, ciprofloksasin.
Pilih satu dari sekian banyaknya saja obat CRD kompleks yang telah di sebutkan serta berikan sesuai yang dengannya dosis serta peraturan pakai yng tertera pada etiket ataupun leaflet produk. Lakukan rolling ataupun penggantian obat ataupun antibiotik yng dipilih setiap 3-4 periode pemberian bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjadinya resistensi obat.
Pengobatan terhadap CRD kompleks Perlu didukung yang dengannya penerapan tata laksana pemeliharaan yng baik serta pengaplikasian program biosecurity secara ketat. Butuh terbenam di dalam benak kita bersama, penyakit CRD kompleks adalah penyakit kesalahan manajemen (tata laksana pemeliharaan).
Tulisan atau artikel Sebelumnya :
- CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (1)
- CARA BETERNAK AYAM PETELUR
Ferry Tamalluddin
7:10 PMSumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/cara-menangani-crd-komplek-di_42.html.
Seputar CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2)
Terima kasih telah membaca CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2). Semoga pos dari situs web Budidaya Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Budidaya Ternak. Silakan berbagi ulasan CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2) tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Budidaya Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Budidaya Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2) yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Budidaya Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang CARA MENANGANI CRD KOMPLEK DI PETERNAKAN AYAM (2). Dan Assalamualaikum pembaca Budidaya Ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar