WASPADA!! 4 MASALAH PENYEBAB PENYAKIT UNGGAS DI MUSIM HUJAN

- Juli 01, 2017

WASPADA!! 4 MASALAH PENYEBAB PENYAKIT UNGGAS DI MUSIM HUJAN

 

Kondisi peternakan tatkala musim hujan tentu berbeda yang dengannya tatkala musim kemarau. Curah hujan yng tinggi, suhu yng lebih rendah serta kelembaban tinggi merupakan karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan memberi pengaruh beberapa komponen peternakan semisal air minum, pakan, sangkar serta bibit penyakit.
a. Air Minum Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air tanah menjadikan Suka menimbulkan masalah baru yakni penurunan kualitas air serta keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas berlangsung secara fisik ataupun biologi. Penurunan kualitas secara fisik yakni keruh, berbau serta bercampur lumpur. Air tanah yng bercampur lumpur akan memicu penyumbatan pipa air minum serta menimbulkan terbentuknya biofilm, yakni endapan di dalam pipa air minum yng adalah tempat tumbuh serta berkembangnya bibit penyakit. Di sisi lain, terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi memicu dua masalah yakni : § Timbulnya genangan air maupun banjir Baik genangan air ataupun banjir bisa memicu permasalahan lantaran menjadi tempat ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing serta koksidia) ataupun bakteri semisal E. coli (penyebab colibacilosis) serta Haemophillus paragallinarum (penyebab korisa) menjadikan menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit yang telah di sebutkan tatkala musim penghujan. Sementara itu, banjir bisa memicu kerugian material (kerusakan serta hambatan transpotasi) ataupun penyebaran penyakit. § Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen Banyaknya jumlah air yng menembus pori-pori tanah akan merubah struktur tanah menjadikan pori-pori tanah membesar serta memungkinkan air membawa dan bakteri patogen dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air tanah. Ini dia jawaban kenapa sumber air tanah bisa menjadi satu dari sekian banyaknya munculnya kasus penyakit.
b. Pakan Pakan adalah substrat kaya nutrisi yng pula gampang lembab. Sifat gampang lembab ini menjadi celah bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh serta berkembangnya mikroorganisme misalnya jamur. Tatkala musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%) menjadikan Amat mendukung pertumbuhan jamur lebih-lebih di pakan. Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) ataupun secara kuantitas (penggumpalan serta kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur pula beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin merupakan toksin yng diperoleh oleh jamur. Bagi ayam, mikotoksin memicu kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini memicu ayam gampang terinfeksi bibit penyakit.
c. Sangkar Sangkar terbuka (open house) memanglah membuat ayam rentan di kenai langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu serta kelembaban, arah sirkulasi angin yng fluktuatif, malah tampias air hujan yng masuk ke sangkar merupakan beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor yang telah di sebutkan tentu akan memberi pengaruh stamina serta produktivitas ayam. Pada sangkar postal, litter menjadi gampang lembab menjadikan rentan menggumpal. Litter yng menggumpal Perlu dihindari lantaran adalah tempat akumulasi ammonia di dalam sangkar. Pada sangkar panggung, faktor drainase (system pengaliran air) di sekeliling sangkar, letak feses terhadap tanah di sekitarnya serta ketinggian sangkar terhadap tanah Perlu diperhatikan. Genangan air bisa timbul andai drainase di sekeliling sangkar tidak lebih baik. Berlebi andai genangan air berada tepat di bawah sangkar yng pula adalah timbunan feses. Akibatnya, kotoran menjadi becek serta memicu sejumlah masalah semisal bau yng menyengat serta sarang penyakit.
d. Bibit Penyakit Bibit penyakit di musim hujan tidak banyak berbeda dibandingkan musim kemarau. Penularan penyakit melalui udara yng Suka muncul tatkala musim kemarau, memanglah agak berkurang di musim hujan akan tetapi penularan melalui air minum bahkan meningkat. Akan tetapi, hal ini tak berguna penyakit pencernaan lebih lebih banyak didominasi dari pada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yng tak memiliki sekat pembatas hidung yang dengannya rongga mulut memicu ayam pula bisa terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.
Peningkatan populasi serangga di musim hujan pula butuh diwaspadai. Serangga ini dia yng membawa agen penyakit dari feses ke tempat pakan serta air minum. Banyak sekali bibit penyakit di dalam feses bisa disebarkan yang dengannya tatacara yang telah di sebutkan. Berlebi tatkala musim hujan, telur cacing serta bakteri E. coli mempunyai daya tahan lebih baik tatkala di luar tubuh ayam.
http://ternakpertama.blogspot.com/2014/12/waspada-4-masalah-penyebab-penyakit.html
Ferry Tamalluddin 6:12 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/waspada-4-masalah-penyebab-penyakit.html.

Seputar WASPADA!! 4 MASALAH PENYEBAB PENYAKIT UNGGAS DI MUSIM HUJAN

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain WASPADA!! 4 MASALAH PENYEBAB PENYAKIT UNGGAS DI MUSIM HUJAN