Cara Mengukur dan Menghitung Performans Ayam Petelur Yang Benar

- Agustus 13, 2017

Cara Mengukur dan Menghitung Performans Ayam Petelur Yang Benar

 
Ayam petelur diternakkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan telur yng nantinya bakal dijual. Guna mengenal seberapa tingkat kesuksesan bisnis beternak ayam petelur, dibutuhkan aneka macam alat ukur. Hari ini kami bakal mengenali alat-alat ukur itu berikut panduan menghitungnya.
Mengukur dan Menghitung Performans Ayam

1. Susut (deplesi) ayam dalam seminggu :
Jumlah kumulatif ayam yng mati dan “culling” dalam seminggu dibagi jumlah ayam pada awal minggu dikalikan % (%). Standar maksimum 0,20% per minggu;
2. Susut (deplesi) ayam dalam sebulan :
Jumlah kumulatif ayam mati dan “culling” dalam sebulan dibagi jumlah ayam pada awal bulan dikalikan % (%). Standar maksimum 0,84% per bulan;
3. Susut (deplesi) ayam dalam seperiode, umur 20 – 80 minggu atau juga sampai-sampai afkir :
Jumlah kumulatif ayam mati (standarnya 1/3 tahap) dan “culling” (standarnya 2/3 tahap) dalam satu periode dibagi jumlah ayam pada awal periode (sejak Hen Week 5%) dikalikan % (%). Standar maksimum 10% per periode;
4. Feed Intake (F.I) atau juga jumlah pakan ayam :
Pakan yng diberikan terhadap ayam (kg) dibagi jumlah ayam x 1.000 (gram/ekor). Standar strain 111 – 113 gram/ekor/hari;
5. Point Feed (P.I) atau juga pakan yng sangatlah dimakan oleh ayam :
Jatah pakan yng diberikan ke ayam dikurangi yng tercecer. Hitungan ini jarang dipakai karena praktis tidak ada peternak yng menghitung berapa gram pakan yng tercecer per ekor. Sebetulnya ini hitungan yng riil (gram/ekor).
6. Hen Day % (H.D %) :
Semisal : jumlah ayam layer pada pagi hari 1.000 ekor, total produksi telur dalam satu hari 850 butir, jadi HD-nya 850 butir/1.000 ekor x 100% = 85%. Standar strain 82 – 85%;
7. Hen Week % (H.W %) :
Semisal : produksi telur dalam seminggu, misal 5.775 butir dibagi jumlah ayam pada awal minggu, misal 998 ekor, berapa pun ayam yng mati, jadi HW-nya = 5.775 butir/7 hari/998 ekor = 82,7%. Standar strain 82 – 84%;
8. Egg Weight (E.W) atau juga bobot telur per butir (gram) :
Bobot telur (kg) dibagi jumlah telur (butir) x 1.000 = gram/butir telur. Standarnya minimum 62,5 gram/butir;
9. Egg Mass (E.M) atau juga bobot telur (kg) per 1.000 ekor ayam :
Bobot telur (kg) dibagi jumlah ayam x 1.000 ekor (kg/1.000 ekor). Standarnya 52 – 53 kg/1.000 ekor;
10. Hen House (H.H) Butir dan Kg :
Merupakan total produksi telur sejak H.W 5%. Misal jumlah ayam 1.000 ekor, pada umur 20 minggu s.d umur 80 minggu, didapat 319.395 butir/1.000 ekor = 319,4 butir/ekor. Standarnya 325 butir/ekor/periode.
Bila didasari bobot, jadi jumlah kumulatif bobot telurnya, umpama 19.934,1 kg/1.000 ekor = 19,9 kg/ekor, berapa pun sisa ayam yng hidup. Standarnya minimum 20 kg telur/ekor/periode;
11. FCR Total
Merupakan jumlah pakan kumulatif sejak H.W 5% s.d umur 80 minggu/afkir. Misal habis 44.974 kg, dibagi jumlah telur kumulatif 19.934,1 kg = 2,26. Standarnya 2,10 – 2,20.
Yang dengannya data komprehensif (lengkap) semacam ini dia yng bisa dipakai menjadi barometer bagi atau bisa juga dikatakan untuk analisa performans. Malah dari data harian, mingguan dan seperiode bila lengkap, bisa berbentuk grafik performans yng bisa dibandingkan yang dengannya standar dari manual masing-masing strain.
Sumber : Ardhi Borneo Gemilang
FS 7:02 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2015/05/cara-mengukur-dan-menghitung-performans.html.

Seputar Cara Mengukur dan Menghitung Performans Ayam Petelur Yang Benar

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Cara Mengukur dan Menghitung Performans Ayam Petelur Yang Benar