KONSULTASI TEKHNIS, KENAPA SELALU TERJADI BANYAK KEMATIAN SETIAP UMUR 17-20 HARI PADA AYAM BROILER SAYA??

- Agustus 08, 2017

KONSULTASI TEKHNIS, KENAPA SELALU TERJADI BANYAK KEMATIAN SETIAP UMUR 17-20 HARI PADA AYAM BROILER SAYA??

 
Bpk. Fulan Lampung-Sumatera 0813791XXXXX
Selamat Pagi, maaf sebelumnya telah mengganggu. Saya mau menanyakan masalah ayam saya, mengapa ayam broiler saya selalu berlangsung kematian/sakit secara berulang tiap periode mulai kisaran umur 17-19 hari. Menjadi berita, sangkar saya merupakan sangkar panggung, turun sekam pada kisaran 18 hari-an serta diturunkan secara sekalian dalam satu hari. Gejala sakit, ayam lesu, berak putih namun tak ada ciri ataupun bercak/bintik merah di paha ataupun di dada. Kira-kira ayam broiler saya di kenai penyakit apa? Serta bagaimana mengatasinya? Mengapa kasus yang telah di sebutkan selalu berulang. Terimakasih.
Jawab
Selamat Pagi. Sebetulnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendiagnosa penyakit ayam, butuh di lakukan yang dengannya kecermatan serta data-data yng akurat. Data-data bisa diperoleh melalui data recording, pengamatan bagian luar (ayam hidup/mati), bagian dalam memalui pemeriksaan patologi anatomi yang dengannya bedah bangkai malah andai dibutuhkan pemeriksaan laboratorium. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk kasus-kasus yng umum berlangsung, data yng dipakai tak memerluka pemeriksaan laboratorium. Keakuratan data dibutuhkan supaya tak berlangsung kesalahan diagnosa. Kesalahan diagnosa bisa menghasilkan kesalahan penanganan menjadikan kesempatan kesembuhan menjadi kecil.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertanyaan diatas, yang dengannya data yng bapak sampaikan walaupun terlalu tidak banyak, perkiraan saya ayam broiler bapak di kenai Gumboro. Yng menjadi pertimbangan saya merupakan 1) penyakit berlangsung sesudah turun sekam serta turun sekam di lakukan secara sekalian 2) kondisi ayam lesu 3) adanya berak putih. Andai benar, yang akan di sajikan kali ini yng bisa di lakukan.
Gumboro. Berak putih satu dari sekian banyaknya gejalanya
Didasari pengalaman saya, kondisi semisal ini tak cuma berlangsung pada kamu. Gumboro tidak sedikit berlangsung sesudah turun sekam (pada sangkar panggung) apalagi turun sekam di lakukan secara sekalian tak secara bertahap. Kondisi ini menghasilkan ayam menjadi stress menjadikan berdampak pada turunnya daya tahan tubuh menjadikan penyakit gampang menginfeksi ayam, di antaranya virus penyebab Gumboro. Kondisi ini diperkuat yang dengannya adanya fenomena yng berulang-ulang di tiap periode menjadikan ini menunjukan virus gumboro di peternakan kamu cukup kuat.
Bagaimana penangananya? Tak ada obat khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyembuhkan gumboro lantaran gumboro adalah penyakit yng penyebabnya yaitu oleh virus. Tindakan yng ada cuma mengurangi efek kesakitan ayam serta menaikan daya tubuhnya menjadikan kematian mampu diminimalisir. Hal yang telah di sebutkan bisa di lakukan yang dengannya memberikan vitamin C bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan daya tahan tubuh, air gula bagi atau bisa juga dikatakan untuk meingkatkan stamina serta paracetamol bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan demam, meriang/mengurangi kesakitan ayam.
Setahu saya, ada pabrikan obat hewan yng menjual produk yang dengannya kandungan vitamin C, paracetamol serta ATP (gula). Akan tetapi andai di daerah kamu tak ada obat/vitamin yang dengannya kandungan yang telah di sebutkan, kamu mampu mempergunakan vitamin anti stress yng dicampur yang dengannya paracetamol. Pengalaman saya, dosis yng cukup manjur merupakan 1 tablet parasetamol 500 gr bagi atau bisa juga dikatakan untuk 5 liter air. Lantas malam harinya diberi larutan gula 2%. Berikan hingga kondisi ayam normal kembali. Begitu ayam telah normal, kasih antibiotik spektrum luas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah/mengobati adanya infeksi sekunder yng mungkin datang lantaran gumboro bersifat imonosupresif ataupun menurunkan kekebalan menjadikan bisa berusaha mendatangkan penyakit lain datang.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kedepanya, pencegahan Perlu di lakukan secara seksama yng dimulai dari pembersihan kadang secara telaah. Kotoran yng menempel di sangkar ataupun di kolong sangkar Perlu dibersihkan jangan ada yng tersisa serta semprot yang dengannya antiseptik yng berbeda-beda jenisnya, istirahat sangkar minimal 21 hari terhitung sejak sangkar bersih, vaksinasi diperbaiki baik yang dengannya mengganti merk vaksin maupun manajemen vaksinasinya. Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk turun sekam, hendaknya di lakukan secara bertahap selama 4 hari jangan di sekaliguskan. Tatkala turun sekam andai pemanas masih tersedia, berikan pemanas tambahan pada tatkala puncak suhu dingin (umumnya jam 00.00-04.00). Selain itu, kasih vitamin C ataupun anti stess pada pag hari serta malam hari dikasih air gula 2%. Andai dibutuhkan pemberian vitamin C mampu dicampur yang dengannya parasetamol 500 gr yang dengannya dosis 1 butir bagi atau bisa juga dikatakan untuk 10-20 liter.
Butuh diingat, upaya pencegahan ataupun pengobatan Perlu dibarengi yang dengannya perbaikan manajemen pemeliharaan. Sia-sia pengobatan ataupun pencegahan di lakukan tanpa memperbaiki manajemen pemeliharaan. Pencegahan paling baik merupakan manajemen pemeliharaan yng baik. Terimakasih, gampang mudahan memberikan manfaat. Ferry Tamalluddin 12:08 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/konsultasi-tekhnis-kenapa-selalu.html.

Seputar KONSULTASI TEKHNIS, KENAPA SELALU TERJADI BANYAK KEMATIAN SETIAP UMUR 17-20 HARI PADA AYAM BROILER SAYA??

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain KONSULTASI TEKHNIS, KENAPA SELALU TERJADI BANYAK KEMATIAN SETIAP UMUR 17-20 HARI PADA AYAM BROILER SAYA??