PENYAKIT PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR DAN SOLUSINYA (1)

- Agustus 16, 2017

PENYAKIT PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR DAN SOLUSINYA (1)

 

Ayam petelur adalah ayam yng riskan terserang penyakit. Hal yang telah di sebutkan dikarenakan masa hidup ayam hingga berproduksi relatif panjang serta produktivitasnya yng tinggi memicu ayam gampang mengalami stress menjadikan gampang terserang penyakit.
Penyakit pada ayam petelur bisa dikategorikan didasari sumber penyakitnya antara lain penyakit yng penyebabnya yaitu oleh virus, bakteri, parasit luar/dalam, jamur, lingkungan serta kekurangan satu dari sekian banyaknya unsur nutrisi. Yang akan di sajikan kali ini merupakan penyakit yng Suka menyerang peternakan ayam petelur.
1. Chronic Respiratory Disease (CRD) § Penyebab: bakteri Mycoplasma galliseptiucum § Gejala Klinis: Suka tak terlihat andai tak ada komplikasi, sesak nafas, ngorok keluar cairan eksudat dari hidung/mulut. § Patologi anatomi: air sac (kantong udara) keruh serta peradangan saluran pernafasan atas § Diagnosa banding: Snot, kolera, ND, IB § Faktor predisposisi: litter terlalu kering, berdebu ataupun lembab, kadar amoniak dalam sangkar tinggi, ventilasi tidak bagus, kepadatan tingi, pertumbuhan terlalu cepat, § Penularan: vertikal (induk ke anak), petugas sangkar, perlengkapan, hubungan langsung yang dengannya uggas sakit, air minum. § Pencegahan: bioscurity secara teratur, ventilasi cukup, sanitasi air minum, kepadatan baik, mencegah tamu keluar masuk sangkar, manajemen pemeliharaan yng baik, system all in all out § Pengobatan: Doksisiklin, Erythromycin, Kakamycin, Enrofloksasin, ciprofloksasin, spiramicyn. § Kerugian: angka kematian 1-30%, angka pengafkiran tingi, biaya pengobatan tinggi, pertumbuhan terhambat, kekebalan turun (gampang masuk kolibasilosis, ND, dll.)
Ngorok. Satu dari sekian banyaknya tanda CRD
2. Kolibasilosis § Penyebab: bakteri Escherichia colli § Gejala Klinis: lesu, kusam, sesak nafas, bulu disekitar anus lengket, diare § Patologi anatomi: radang kantung udara, perikarditis, perihepatitis, peradangan, pembengkakan serta penebalan dinding usus § Diagnosa banding: Salmonellosis, Sreptococcosis § Faktor predisposisi: litter berdebu, stress, penyakit sekunder CRD, kualitas air tidak bagus (tercemar kuman E. colli) § Penularan: melalui feses, debu, kontak langsung. § Pencegahan: perbaikan sanitasi lingkungan, pakan serta air, manajemen pemeliharaan baik, kepadatan baik, ventilasi cukup. § Pengobatan: Trimetropim, Sulfadiazin, Ampicilin, Colistin, Neomycin, Enrofloksasin, cyprofloksasin § Kerugian: pertumbuhan terhambat, sukar diobati, kematian tingi 8-40% lebih-lebih andai terinfeksi kuman lain (CRD komplek)
Perihepatitis. Satu dari sekian banyaknya tanda khas Collibasilisis
3. Omphalitis § Penyebab: pusar yng tak menutup serta lantas terinfeksi oleh bakteri Coliform, Staphylococcus, Pseudomonas dll. § Gejala klinis: mengantuk, kepala menundauk serta Suka mendekati pemanas, pusar meradang serta terdapat benjolan semisal kudis. § Patologi anatomi: penyerapan kuning telur tak sempurna, infeksi kuning telur, peradangan rongga perut. § Diagnosa banding : - § Faktor predisposisi: suhu brooding terlalu rendah, amoniak tinggi, mesin tetas yng tak steril, kondisi transport suhu terlalu dinggin ataupun terlalu panas. § Penularan: tak meular § Pencegahan: sanitasi serta kelembaban sangkar di awasi, ventilasi baik, perbaikan manajemen brooding (suhu stabil serta sesuai), suhu transportasi di awasi. § Pengobatan: antibiotic spectrum luas semisal doksisiklin, enrofloksasin, cyprofloksasin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegan infeksi sekunder § Kerugian: kerdil serta pertumbuhan terhambat, konversi pakan tidak bagus, angka pengafkiran tingi. Ompalitis. Adanya infeksi kuning telur
4. Infectious Coryza (Snot) § Penyebab: bakteri Haemophilus paragallinarum § Gejala Klinis: sakit umumnya sembuh dalam 2 minggu, eksudat dari hidung, pembengkakan muka lebih-lebih pada sekitar mata, bersin, keluar air mata, sulit bernafas § Patologi anatomi: sinus infraorbitalis bereksudat berwarna putih ataupun kuning yang dengannya bau khas (busuk), peradangan kantung udara, nafsu makan serta minum turun, diare § Diagnosa banding: CRD, Kolera, ND, IB § Faktor predisposisi: kadar amoniak tinggi, litter basah, kepadatan tinggi, sanitsai sangkar tidak bagus § Penularan: kontak langsung, kontaminasi air serta pakan. § Pencegahan: vaksinasi coriza, perbaikan manajemen pemeliharaan serta bioscurity sangkar, kepadatan cukup, disinfeksi sangkar serta perlengkapan § Pengobatan: Erytromisin, Sulfadiazin, Ampisilin, Trimetropim, Tetrasiklin. § Kerugian: agka kesakitan tinggi (mampu mencapai 100%), menghambat pertumbuhan, angka pengafkiran tinggi.
Snot/Coriza. Tanda antara lain mata bengkan serta hidung berlendir
Ferry Tamalluddin 5:35 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/penyakit-pada-peternakan-ayam-petelur.html.

Seputar PENYAKIT PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR DAN SOLUSINYA (1)

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain PENYAKIT PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR DAN SOLUSINYA (1)