Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula

- September 17, 2017

Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula

 
Cara Beternak Burung Puyuh - Satu dari sekian banyaknya kesempatan bisnis peternakan yng mempunyai prospek yng tidak jelek alias bagus merupakan budidaya burung puyuh. Kita mufakat, sebagian besar warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia pasti telah pernah menikmati sedapnya telur puyuh. Selain telurnya yng tidak sedikit dicari, daging puyuh pun mempunyai citra rasa yng tidak kalah lezatnya yang dengannya daging ayam, bebek maupun daging burung dara. Burung puyuh adalah satu dari sekian banyaknya jenis unggas yng terkenal menjadi Gemak yaitu satu dari sekian banyaknya jenis burung yng tak bisa terbang tinggi, ukuran tubuh terlihat kecil, mempunyai kaki pendek serta bisa diadu. Di Indonesia burung puyuh mulai dikenal serta mulai diternak sejak akhir tahun 1979. Selain bisa dinikmati telur serta dagingnya, Burung puyuh pula bisa dimanfaatkan bulunya. Bulu burung puyuh ini menjadi bahan aneka kerajinan. Serta Satu manfaat lagi yng mampu kamu dapatkan dari ternak burung puyuh ini merupakan kotorannya. Kotoran puyuh bisa dimanfaatkan menjadi bahan pupuk sangkar maupun kompos. Bagaimana ? apakah kamu tertarik beternak burung pyuh ini?
Didasari pengalaman, burung puyuh ini relatif gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan. Yang dengannya tingkat kebutuhan pasar yng tinggi menjadikan budidaya burung puyuh ini menjadi kesempatan bisnis ternak yng menjanjikan pada tahun 2017.
Kamu cari bibit burung Puyuh? Silahkan Cek Harga Burung Puyuh !
Sebelum kita membahas Bagaimana tips beternak puyuh bagi pemula, tidak ada salahnya andai kita mengetahui asalmu asal unggas satu ini. Menjadi tambahan pengetahuan berikut pembagian terstruktur mengenai burung puyuh dalam ilmu biologi:
Burung Puyuh
Burung Puyuh

  • Kelas : Aves (Bangsa Burung)
  • Ordo : Galiformes
  • Sub Ordo : Phasianoidae
  • Famili : Phasianidae
  • Sub Famili : Phasianinae
  • Genus : Coturnix
  • Species : Coturnix-coturnix Japonica

Sebelum ternakpertama.com membahas bagaimana tips berhasil beternak / budidaya burung puyuh bagi pemula, ada beberapa hal yng butuh kamu persiapkan sebelum beternak puyuh. Hal pertama yng Perlu diperhatikan serta butuh dipersiapkan merupakan menentukan Tempat Ternak Puyuh. Ada beberapa kriteria yng butuh kamu perhatikan dalam menentukan tempat peternakan puyuh antara lain :
  • Tempat jauh dari keramaian serta pemukiman penduduk
  • Tempat memiliki seni manajemen transportasi, lebih-lebih jalur sapronak dan jalur alur pemasaran
  • Tempat yng dipilih bebas dari wabah penyakit
  • Jangan pilih Tempat ternak yng Suka banjir
  • Pilihlah Tempat yng selalu memperoleh sirkulasi udara yng baik.

TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH DENGAN BENAR


Menjadi seorang pemula dalam beternak burung puyuh kamu butuh memahami 3 (tiga) unsur yakni bibit/pembibitan puyuh, pakan (ransum) serta pengelolaan bisnis peternakan puyuh . Secara rinci kami akan membahas secara tuntas. Andai kamu tertarik beternak puyuh, silahkan baca tulisan atau artikel tips beternak puyuh bagi pemula yang akan di sajikan kali ini
Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula
Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula
Sesudah kamu memperoleh tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisnis ternak puyuh, langkah selanjutnya yaitu persiapan serta pelaksanaan teknis budidaya burung puyuh itu sendiri.

1. Penyediaan Sarana serta Perlengkapan


A) Persiapan sangkar
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya burung puyuh, persyaratan sangkar yng baik butuh diperhatikan merupakan temperatur sangkar yng ideal ataupun normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban sangkar berkisar 30-80%; penerangan sangkar pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku bagi atau bisa juga dikatakan untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak sangkar sebaiknya diatur supaya sinar matahari pagi bisa masuk kedalam sangkar. Menjadikan kondisi sangkar tak lembab.
Dalam mempersipkan sangkar burung puyuh ini, kita memiliki 2 pengganti yng biasa diterapkan peternak puyuh, yakni system litter (lantai sekam) serta system sangkar (batere). Sedangkan ukuran sangkar yng digunakanumumnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk 1 m2 bisa diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor bagi atau bisa juga dikatakan untuk umur 10 hari hingga lepas masa anakan. Yang terakhir menjadi 40 ekor/m2 hingga masa bertelur.
Ada beberapa tahapan dalam budidaya burung puyuh. Masing-masing tahapan idealnya memerlukan persiapan sangkar yng sesuai, yakni :
1) Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk pembibitan
Sangkar ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas serta kemampuan menghasilkan telur yng mempunyai kualitas. Besar ataupun ukuran sangkar yng akan dipakai Perlu sesuai yang dengannya jumlah puyuh yng akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa butuh luas sangkar 200 m2.
2) Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk petelur
Sangkar ini berfungsi menjadi sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk pembibit. Sangkar ini memiliki bentuk, ukuran, serta keperluan perlengkapan yng percis. Kepadatan sangkar lebih besar akan tetapi mampu pula percis.
3) Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk anak puyuh/umur stater(sangkar indukan)
Jenis sangkar ini adalah sangkar bagi anak puyuh pada umur starter, yakni mulai umur satu hari hingga yang dengannya dua hingga tiga minggu. Sangkar ini berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya anak puyuh yng masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung serta mendapatkan panas yng sesuai yang dengannya kebutuhan. Sebaiknya sangkar ini butuh dilengkapi alat pemanas. Umumnya ukuran yng Suka dipakai merupakan lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, serta tinggi kaki 50 cm. (ukuran ini cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
4) Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) serta layer (lebih dari 6 minggu)
Jenis sangkar selanjutnya, bentuk, ukuran ataupun peralatannya percis yang dengannya sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk petelur. Alas sangkar umumnya berupa kawat ram.
B). Kelengkapan sangkar
Perlengkapan yng dibutuhkan dalam sangkar berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur serta tempat obat-obatan.

2. Penyediaan Bibit Puyuh

Semisal telah diainggung diatas, penyediaan bibitmerupakan tahapan yng penting dalam budidaya burung puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan yang dengannya tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) jenis tujuan pemeliharaan burung puyuh, yakni:
  1. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yng sehat ataupun bebas dari kerier penyakit.
  2. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan serta puyuh petelur afkiran.
  3. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembibitan ataupun produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yng baik produksi telurnya serta puyuh jantan yng sehat yng siap membuahi puyuh betina supaya bisa memberi jaminan telur tetas yng baik.

3. Pemeliharaan Puyuh

Sesudah kita dapatkan bibit yng baik, selanjutnya yng butuh memperoleh perhatian merupakan pemeliharaan puyuh, meliputi :
a) Kebersihan/Sanitasi serta Tindakan Preventif
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan sangkar serta vaksinasi terhadap puyuh butuh di lakukan sedini barangkali.
b) Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit di lakukan setiap tatkala serta andaikan ada tanda-tanda yng tidak lebih sehat terhadap puyuh Perlu segera di lakukan pengobatan sesuai yang dengannya petunjuk dokter hewan ataupun dinas peternakan setempat ataupun petunjuk dari Poultry Shoup.
c) Pemberian Pakan
Pemberian pakan adalah faktor yng penting dalam kesuksesan beternak burung puyuh yang dengannya hasil yng maksimal. Ransum (pakan) yng bisa diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yakni: bentuk pallet, remah-remah serta tepung. Lantaran puyuh yng suka usil memtuk temannya akan memiliki kesibukan yang dengannya mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi serta siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum cuma satu kali sehari yakni di pagi hari. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan diberikan terus-menerus.
d) Pemberian Vaksinasi
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi yang dengannya dosis separo dari dosis bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam. Vaksin bisa diberikan melalui tetes mata (intra okuler) ataupun air minum (peroral).

4. Hama serta Penyakit Pada Puyuh

Semisal bisnis pada biasanya, budidaya burung puyuh ini mengalami beberapa hambatan, biasanya serangan hama ataupun penyakit. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencegahan ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis hama maupun penyakit yng Suka menyerang unggas ini.
a) Radang usus (Quail enteritis)
  • Penyebab: bakteri anerobik yng membentuk spora serta menyerang usus, menjadikan timbul pearadangan pada usus.
  • Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair serta memiliki kandungan asam urat.
  • Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, dan memisashkan burung puyuh yng sehat dari yng sudah terinfeksi.

b) Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
  • Gejala: puyuh susah bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yangspesifik adanya gejala “tortikolis”yakni kepala memutar-mutar tak menentu serta lumpuh.
  • Pengendalian: melindungi kebersihan lingkungan serta perlengkapan yng tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yng mati segera dibakar/dibuang pisahkan ayam yng sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yng mensucihamakan/ steril dan melakukan vaksinasi NCD. Hingga saat ini belum ada obatnya.

c) Berak putih (Pullorum)
  • Penyebab: Kuman Salmonella pullorum serta adalah penyakit menular.
  • Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut serta sayap lemah menggantung.
  • Pengendalian: percis yang dengannya pengendalian penyakit tetelo.

d) Berak darah (Coccidiosis)
  • Gejala: tinja berdarah serta mencret, nafsu makan tidak lebih, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
  • Pengendalian: Melindungi kebersihan lingkungaan, melindungi litter tetap kering; yang dengannya Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum ataupun sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayoco

e) Cacar Unggas (Fowl Pox)
  • Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari seluruh umur serta jenis kelamin.
  • Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yng tak berbulu, semisal pial, kaki, mulut serta farink yng andaikan dilepaskan akan mengeluarkan darah.
  • Pengendalian: vaksin dipteria serta mengisolasi sangkar ataupun puyuh yng terinfksi.

f) Quail Bronchitis
  • Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yng bersifat Amat menular.
  • Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, susah bernafas, batuk serta bersi, mata serta hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir dan kadangkala kepala serta leher agak terpuntir.
  • Pengendalian: pemberian pakan yng bergizi yang dengannya sanitasi yng memadai.

g) Aspergillosis
  • Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
  • Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
  • Pengendalian: memperbaiki sanitasi sangkar serta lingkungan sekitarnya.

h) Cacingan
  • Penyebab: sanitasi yng tidak baik.
  • Gejala: puyuh tampak kurus, lesu serta lemah.
  • Pengendalian: melindungi kebersihan sangkar serta pemberian pakan yng terjaga kebersihannya.

5. Pemanenan

Tahapan yng paling ditunggu oleh seorang pengusaha merupakan tatkala pemanenan. Semisal sudah didisinggung diatas, ada beberapa manfaat yng bisa diambil dari budidaya burung puyuh ini, yakni :
a) Hasil Utama Pada bisnis pemeliharaan puyuh petelur, yng menjadi hasil utamanya merupakan produksi telurnya yng dipanen sehari-hari selama masa produksi berlangsung.
b) Hasil Tambahan Sedangkan yng adalah hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk sangkar dan bulu puyuh menjadi bahan baku kerajinan tangan. Tunggu apalagi, satu jenis bisnis, budidaya burung puyuh, beragam hasil yng didapat. Selamat menjadi pengusaha !
FS 6:31 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2017/01/cara-beternak-burung-puyuh.html.

Seputar Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Cara Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula