CARA MEMBUAT PAKAN AYAM PETELUR SENDIRI (2)

- September 09, 2017

CARA MEMBUAT PAKAN AYAM PETELUR SENDIRI (2)

 
Bagian 2. Bahan Penyusun Pakan Ayam Petelur (Sumber Energi)
Pengetahuan mengenai bahan baku pakan Amat dibutuhkan sebelum melakukan penyusunan pakan ayam petelur. Penetahuan bahan baku meliputi pengetahuan kandungan nutrien, faktor pembatas penggunaan (zat antinutrien, kandungan serat kasar, ketengikan serta mikotoksin), macam-macam pengolahan yng di lakukan terhadap bahan pakan, potensi pakan yang telah di sebutkan salah satunya ketersediaan serta harga. Bahan pakan yng dipakai dalam pembuatan pakan ayam petelur terdiri atas bahan pakan sumber energi, protein lemak, mineral, dn bahan pakan pengganti.
A. Bahan Pakan Sumber Energi
Bahan pakan sumber energi adalah bahan pakan yng mempunyai kandungan energi yng tinggi. Bahan pakan ini paling tidak sedikit berasal dari biji-bijian ataupun limbah pengolah biji-bijian. Bahan pakan sumber energi utama yng dipakai dalam pakan antara lain jagung kuning, sorgum, singkong, dedak padi, pollard, minyak ataupun lemak.
Jagung Kuning
Jagung adalah bahan baku pakan sumber energi utama dalam pakan. Hal yang telah di sebutkan penyebabnya yaitu lantaran beberapa faktor antara lain berenergi tinggi, tak terdapat zat antinutrien, memiliki kandungan tidak sedikit pati dalam bentuk amilopektin, dan kecernaan tinggi. Jagung memiliki kandungan protein yng rendah sekitar 8%, keseimbangan amino yng tidak lebih baik, kandungan lisin rendah serta kandungan metionin tinggi. Dalam formulasi ransum, biasanya penggunaan jagung dikombinasikan denhan bungkil kedelai yng bisa menutupi kekurangan asam amino dari jagung. Kandungan energi jagung dipengaruhi oleh umur panen. Jagung muda memiliki kandungan energi metabolis 3.014 – 3.155 kkal/kg, sedangkan jagung tua memiliki kandungan energi metabolis 3.313 kkal/kg. Satu dari sekian banyaknya jagung muda merupakan juka telah kering bentuk bijinya keriput.
Jagung yng paling tidak sedikit dipakai dalam menyusun ransum merupakan jagung kuning lantaran memiliki pigmen kuning yng disebut xantifil rata-rata 5 ppm serta karotin 0,5 ppm. Penggunaannya yng besar dalam ransum bisa menghasilkan warna kuning pada kulit serta kuning telur yng Amat disukai oleh pasar. Penggunaan jagung Perlu memperhatikan ada ataupun tidaknya jamur yng bisa menghasilkan mikotoksin yng bersifat racun menjadikan memberi pengaruh performa ayam. Penggunaan jagung dalam dalam ransum maksimal 70%.
Sorgum
Sorgum adalah sumber energi menjadikan tidak sedikit dipakai menjadi bahan baku pembuatan pakan ayam petelur. Di indonesia, potensi sorgum tidak lebih baik lantaran cuma terdapat di daerah tertentu saja. Kandungan protein sorgum lebih tinggi dari jagung serta memiliki kandungan tidak banyak xantifil (1,5 ppm). Kombinasi sorgum yang dengannya bungkil kedele akan menghasilkan suplemen metionin serta lisin yang dengannya baik. Sorgum mempunyai zat antinutrisi yakni tanin. Kandungan tanin sorgum Amat bervariasi, mulai dari 0,09-5,374%. Penggunaan dalam ransum 40-50% bergantung umur.
Singkong
Singkong adalah tanaman yng tidak sedikit di tanam di Indonesia serta berpotensi menjadi bahan baku pakan, yakni menjadi sumber energi. Kandungan energi metabolismenya tinggi, hampir percis yang dengannya jagung sekitar 3.440 kkal/gram, namun kandungan proteinya rendah sekitar 2-3%. Singkong dipakai dibatasi dalam pakan lantaran memiliki kandungan zat antinutrisi sianogenik glukosida yng bervariasi. Bergantung jenisnya. Singkung pahit paling tidak sedikit memiliki kandungan sianogenik glukosida. Andai akan dipakai menjadi bahan penyusun ransum, sebaiknya singkong diolah berlebi dahulu yang dengannya tips penjemuran bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan kandungan zat antinutrienya yng biasa disebut gaplek. Penggunaan singkong dalam pakan sebaiknaya tidak lebih dari 20% lantaran penggunaan yng berlebihan akan menghasilkan feses basah.
Dedak padi
Dedak padi diperoleh dari proses penggilingan padi menjadi beras. Dedak padi Suka dipakai dalam pakan lantaran mempunyai potensi ketersediaan yng tinggi. Dedak adalah sumber energi serta asam amino pada unggas, namun keseimbangan asam aminonya tidak lebih baik. Kandungan proteinya 8-12% bergantung kualitasnya dan energi metabolisme sekitar 1.900 kkal/kg.
Penggunaan dedak padi dalam pakan dibatasi lebih-lebih pada ayam muda, lantaran kandungan serat kasarnya tinggi (11%). Serat kasar adalah nutrien yng tidak banyak tidak sedikit dicerna oleh ayam. Selain kandungan serat kasar, dedak padi memiliki kandungan asam pitat tinggi yng bisa menurunkan ketersediaan mineral fosfor dalam pakan. Dedak padi memiliki kandungan kadar lemak yng tinggi serta bila disimpan terlalu lama bisa berbau tengik. Penggunaan dedak padi dalam ransum antara 10-25% bergantung umur ayam.
Kualitas dedak butuh diperhatikan sebelum dipakai menjadi pakan ayam petelur. Hal yang telah di sebutkan lantaran dedak padi tidak sedikit dicampur yang dengannya bahan lain-lainnya semisal sekam serta kapur. Dedak yng telah tercampur yang dengannya bahan lainya membuat kandungan nutrisinya menjadi rendah. Pengecekan kualitas dedak bisa di lakukan yang dengannya mengukur kepadatan bahan pakan (bulk density). Dedak yng baik memiliki bulk density 417 kg/m3.
Pollard
Pollard adalah hasil sampingan dari penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Pollard memiliki kandungan serat kasar antara 7-9,5% serta protein sekitar 15%. Nilai Energi metabolismenya sekitar 1.700 kkal/kg. Nilai energi ini berkaitan yang dengannya kandungan lemaknya sekitar 3-4%. Penggunaan pollard dalam formulasi ransum terbatas oleh kandungan serat kasar serta tingkat energi metabolismenya yng rendah.
Minyak serta Lemak
Minyak/lemak adalah bahan baku pakan sumber energi serta tak memiliki kandungan karbohidrat, protein, mineral serta vitamin. Minyak/lemak dipakai dalam ransum yng butuh energi tinggi. Selain menjadi bahan pakan sumber energi, penggunaan minyak/lemak bisa menaikan efisiensi pakan, mengurangi pakan berdebu dan memperbaiki warna, palatabilitas serta tekstur ransum. Banyak sekali sumber minyak yng bisa dipakai dalam ransum antara lain minyak kelapa, minyak sawit, serta minyak ikan yng memiliki kandungan energi metabolis masing-masing 7.000, 7.200 serta 8.600 kkal/kg. Penggunaan maksimal minyak dalam pakan sekitar 1-4%. Ferry Tamalluddin 4:54 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/12/cara-membuat-pakan-ayam-petelur-sendiri2.html.

Seputar CARA MEMBUAT PAKAN AYAM PETELUR SENDIRI (2)

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain CARA MEMBUAT PAKAN AYAM PETELUR SENDIRI (2)