Sistem Perkandangan Ayam Broiler

- September 08, 2017

Sistem Perkandangan Ayam Broiler

 
http://ternakpertama.blogspot.com/2014/11/penyakit-paling-sering-terjadi-pada.html
Sistem Perkandangan Ayam Broiler
Ternak Pertama. Sistem Sangkar Ayam Broiler - Secara umum, sangkar beperan memberikan kenyamanan pada ayam yng dipelihara supaya bisa tumbuh yang dengannya baik menjadikan bisa memberikan produksi yng optimal. Pada prinsipnya sangkar mempunyai fungsi menjaga ayam dari sengatan matahari, hujan, angin, ataupun binatang buas; mempermudah penanganan; serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan produksi yng efisien. Sangkar yng dipakai dalam pemeliharaan broiler mampu berupa sangkar sewa ataupun membangun sendiri sangkar. Seluruh itu, disesuaikan yang dengannya ketersediaan anggaran/modal ataupun lahan yng tepat disesuiakan yang dengannya kondisi lingkungan setempat.
A. Memilih Tempat Sangkar
Sebelum memutuskan membangun ataupun menyewa sangkar, berlebi dahulu butuh mencari tempat yng tepat. Tempat yng dipilih bagi atau bisa juga dikatakan untuk peternakan Perlu strategis serta dekat yang dengannya pemasaran. Selain itu, sangkar yng nyaman Perlu berada di tempat yng nyaman juga. Lahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk peternakan sebaiknya merupakan lahan yng tidak lebih produktif, semisal tanah pertanian kering, tegalan, ataupun sawah tadah hujan akan tetapi mempunyai persyaratan baik teknis bagi atau bisa juga dikatakan untuk peternakan broiler. Pedoman memilih tempat merupakan menjadi berikut:
1. Terdapat sumber air yng baik serta memadai Air adalah kebutuhan pertama yng Perlu terpenuhi dalam tempat sangkar. Peranan air Amat vital bagi produktivitas ayam. Selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan minum ayam, air pula bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencuci sangkar serta perlengkapan baik pada masa pemeliharaan ataupun tatkala pembersihan sangkar (persiapan sangkar). Sumber air yng ada pula Perlu memberi jaminan ketersediaan sepanjang tahun lantaran kekurangan air akan mengganggu produktivitas ternak. Selain itu, air pula Perlu mempunyai kualitas yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan ayam baik secara fisik, kimia serta biologis. Andai air tanah yng ada diluar dugaan mempunyai kualitas yng tidak lebih memenuhi secara fisik, kimia serta biologis, namun tempat lahan baik secara teknis, maka butuh adanya pegolahan air supaya air mempunyai kualitas yng dikehendaki. Kini telah tidak sedikit alat dipasaran yng mampu mengolah air supaya memenuhi persyaratan kualitas yng dimau-kan baik fisik, kimia, serta biologis. Secara umum, prinsip kerjanya semisal alat pada air isi ulang. Akan tetapi, andai memungkinkan mampu saja mempergunakan sumber air dari PDAM menjadikan praktis langsung mampu dipakai. Baik pengolahan ataupun mempergunakan sumber air PDAM tentunya butuh tambahan biaya.
2. Dekat yang dengannya pemasaran Tempat yng dekat yang dengannya pemasaran memiliki banyak sekali keuntungan antara lain harga jual lebih tinggi, biaya transport lebih rendah serta umumnya lebih disukai customer. Hal ini berguna proses panen mampu lebih cepat serta membuat mudah peternak dalam menerapkan system all in all out.
3. Kanal jalan gampang Kanal jalan yng gampang dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlancar proses panen, pengiriman DOC, OVK, pakan ataupun segala sesuatu yng dibutuhkan dalam peternakan. Jalan Perlu kuat serta mampu dilalui kendaraan kengan kapasitas minimal 8 ton. Andai sangkar jauh dari jalan raya, Perlu diusahakan dibuat jalan tersendiri menuju tempat sangkar.
http://ternakpertama.blogspot.com/2014/11/penyakit-paling-sering-terjadi-pada.html
Gambar 1. Kanal jalan gampang akan memperlancar proses panen/pemasaran 4. Jauh dari tempat pencemaran serta peternakan lain Maksudnya merupakan pilihlah tempat yng masih steril dari banyak sekali penyakit unggas. Hindari membangun ataupun menyewa sangkar dilokasi yng Suka terjangkit kasus penyakit. penyakit. Tempat yng telah padat yang dengannya peternakan umumnya relatif rawan penyakit ternak. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, usahakan tempat sangkar jauh dari tempat peternakan lain semisal broiler, puyuh, itik, ayam kampung dll.. Hal ini, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari penularan penyakit dari satu peternakan ke peternakan lain lantaran chick in serta umur tak seragam menjadikan siklus penyakit tak terputus. Andai memungkinkan, jarak yang dengannya peternakan lain merupakan 1 km, andai tak memungkinkan maka bioscurity Perlu diperketat.
5. Jauh dari pemukiman penduduk Pemilihan tempat peternakan yng jauh dari pemukiman merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari protes dari warga atau juga bisa dikatakan masyarakat akibat kegiatan peternakan semisal bau kotoran, debu serta lalulalang kendaraan yng membawa sapronak dan tatkala panen. Selain itu, pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari lantas lalang ternak peliharaan penduduk semisal ayam kampung yng mampu mendatangkan penyakit. Akan tetapi, realita di lapangan terkadang sangkar berada dilokasi pemukiman penduduk. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, dibutuhkan pendekatan peternak kepada warga misalnya yang dengannya memberikan dana sosial bagi atau bisa juga dikatakan untuk kegiatan pemuda, kegiatan keagamaan dll. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari lalulintas orang, kendaraan serta hewan piaraan sangkar Perlu dilengkapi yang dengannya pagar keliling serta diterapkan bioscurity yng baik.
6. Kondisi serta struktur tanah Kondisi serta struktur tanah berhubungan yang dengannya keamanan, sirkulasi udara, drainase serta kelembaban sangkar. Lahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat sangkar diusahakan rata. Tanah yng rata memungkinkan angin bertiup yang dengannya lancar menjadikan bisa atau mampu memberikan sirkulasi udara yng baik bagi sangkar. Sirkulasi udara yng baik Amat dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang zat-zat rawan yng diperoleh baik dari kotoran ayam ataupun dari pemanas (brooder) semisal amoniak, H2S serta CO2 yng bisa menimbulkan terjadinya penyakit pernafasan semisal CRD. CRD bersifat imunosupresif (menurunkan kekebalan) menjadikan mampu menimbulkan munculnya penyakit lain semisal collibasilosis, ND serta sebagainya. Selain itu, sirkulasi udara yng baik akan memberi jaminan suplay O2 yng dibutuhkan ternak dan mengurangi kelembaban sangkar. Akan tetapi, bukan berguna tanah yng berbukit tak mampu dipakai. Lahan yang dengannya struktur tanah berbukit mampu saja dipakai menjadi tempat sangkar asalkan memenuhi kriteria tak rawan longsor serta pembuatan sangkar Perlu memenuhi syarat teknis. Misalnya andai tanah bergawir, maka jarak gawir dari sangkar minimal 8 meter supaya percikan air hujan tak masuk ke sangkar, lebar sangkar maksimal 6 meter serta tak ada tanaman yng tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlancar sirkulasi udara serta mengurangi kelembaban sangkar, drainase Perlu baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari genangan air, serta tetap memperhatikan arah sangkar membujur timur – barat supaya intensitas matahari cukup.
7. Memungkinkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengembangan Hal yng tak kalah penting dalam menentukan tempat peternakan merupakan lahan yang telah di sebutkan masih memungkinkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perluasan sangkar. Hal ini dibutuhkan andai suatu tatkala bisnis berkembang yang dengannya baik mampu menambah populasi menjadikan tempat peternakan mengomplek bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pengawasan (kontrol), mempermudah panen serta menekan biaya transportasi.
B. Konstruksi Sangkar
Bentuk sangkar mempunyai tidak sedikit model yang dengannya biaya pembuatan yng pula bervariasi, bergantung jenis kandangnya. Konstruksi sangkar Perlu disesuaikan yang dengannya keadaan tempat serta modal yng dimiliki. Berikut merupakan gambaran yng mampu dijadikan acuan dalam membuat sangkar. Prinsip dalam pembuatan sangkar merupakan kuat/kokoh, murah serta bisa atau mampu memberikan kenyamanan pada ayam. Kekuatan sangkar Perlu diperhitungkan dalam pembuatan sangkar lantaran berkenaan yang dengannya keselamatan ayam serta pekerja sangkar. Sangkar Perlu mampu kuat (kokoh) terhadap terpaan angin, serta bisa atau mampu menahan beban ayam. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu butuh diperhatikan konstruksinya supaya kokoh serta tak gampang ambruk. Disamping kuat, pembangunan kadang diusahakan murah, akan tetapi bukan berguna murahan. Pengertiannya pembangunan sangkar hendaknya mempergunakan bahan-bahan yng gampang didapatkan di daerah setempat tanpa mengurangi kekuatan sangkar lantaran seusai sangkar terbangun serta dipakai, dibutuhkan perawatan secara terjadwal supaya sangkar tetap awet. Andai mempergunakan bahan yng murah serta gampang di bisa, maka akan memperingan biaya perawatan sangkar.
Gambar 2. Atap Sangkar system Monitor
Faktor terpenting dalam memilih ataupun membuat sangkar merupakan memperhatikan segi kenyamanan ayam. Sangkar yng nyaman akan mendukung pertumbuhan ayam. Yang dengannya demikian, berkenaan yang dengannya konstruksi sangkar ada beberapa hal yng butuh diperhatikan.
1. Atap. Bentuk ataupun Mengunakan atap monitor. Atap monitor baik lantaran pertukaran udara lebih lancar menjadikan pembuangan gas beracun semisal H2S, NH3 serta CO2 mampu lebih maksimal. 2. Tinggi dinding minimal 1,8 m bagi atau bisa juga dikatakan untuk sangkar postal tunggal. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sangkar tingkat, tinggi dinding bawah minimal 2 m serta tinggi dinding atas minimal 1,7 m 3. Lebar sangkar maksimal 8 meter. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk sangkar tingkat lebar sangkar maksimal 7 m. Andai sangkar dekat gawir (terhalang tebing) lebar maksimal 6 m yang dengannya jarak minimal sangkar dari gawir (tebing) 8 m. Usahakan, tinggi tebing jangan melebihi ½ tinggi sangkar yang dengannya drainase yng baik. 4. Jarak antar sangkar minimal satu lebar sangkar (8 meter), diukur dari bagian terluar sangkar 5. Dinding sangkar mampu mempergunakan bambu ataupun kawat serta tiang Perlu kokoh mampu dari bambu, kayu, ataupun cor. 6. Kemiringan atap baik, antara 30-45 Derajat. Prinsipnya air mampu cepat turun serta tak menggenang. 7. Arah sangkar membujur barat timur supaya sangkar memperoleh sinar matahari yng cukup namun tak langsung mengenai ayam. Andai matahari terlalu tidak sedikit masuk ke dalam sangkar maka suhu sangkar menjadi tinggi dan akan memicu “kepadatan semu”. Kepadatan semu merupakan kondisi ayam yng mengumpul disalah satu sisi sangkar yng tak di kenai matahari langsung. Kondisi ini umumnya berlangsung pada pagi serta sore hari disaat matahari masuk ke dalam sangkar. Akibat dari kepadatan semu merupakan suhu serta gas beracun disalah satu sisi meningkat lantaran kepadatan menjadi tinggi serta distribusi tempat pakan serta minum menjadi tak seimbang, akibatnya konsumsi pakan menjadi menurun serta tak merata menjadikan bisa mengganggu pertumbuhan serta kebugaran atau kesehatan ternak.

Gambar 3. Sangkar membujur timur-barat
8. Bahan atap mampu dari asbes, genting, seng, ijuk/rumbia, ataupun aluminium foil. Pilihan atap disesuaikan yang dengannya tempat sangkar (suhu serta kelembaban), ketersediaan bahan, serta ketersediaan dana.
Ferry Tamalluddin 12:12 AM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2014/11/sistem-perkandangan-ayam-broiler.html.

Seputar Sistem Perkandangan Ayam Broiler

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain Sistem Perkandangan Ayam Broiler