BAHAYA AMONIA TERHADAP AYAM PETELUR DAN BROILER

- September 02, 2017

BAHAYA AMONIA TERHADAP AYAM PETELUR DAN BROILER

 
Tempat Sangkar Jauh Dari Pemukiman
Setiap peternak, baik ternak ruminansia ataupun unggas, pasti pernah mengalami masalah bau. Malah, terkadang bau sangkar mampu memicu timbulnya masalah sosial, khususnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk sangkar yng dekat yang dengannya hunian/perumahan. Beberapa peternakan malah terancam ditutup lantaran masalah bau sangkar ini menimbulkan ketidaknyamanan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat sekitar, semisal bau yng tak sedap, banyaknya lalat, dsb. Belum lagi yang dengannya munculnya banyak sekali penyakit pernapasan yng menimpa ayam akibat dipicu oleh bau sangkar yang telah di sebutkan.
Penyebab Bau Sangkar
Pada peternakan ayam, sangkar yng berbau menyengat utamanya bersumber dari gas amonia (NH3) yng diperoleh kotoran ayam. Walau sebetulnya dari kotoran ayam mampu terurai gas beracun lain semisal H2S, CO2, serta metana, akan tetapi di antara gas beracun yang telah di sebutkan yng paling tidak sedikit memicu masalah bagi kebugaran atau kesehatan serta produktivitas ayam, dan pemukiman merupakan amonia. Pendapat dari hasil penelitian, dalam satu hari, seekor ayam rata-rata mampu mengeluarkan kotoran sebanyk 0,15 kg, serta dari total kotoran yang telah di sebutkan umumnya terkandung nitrogen 2,94%. Sisa nitrogen ini dia yng nantinya akan menjadi sumber amonia.
Dasarnya memang, nitrogen dalam metabolisme protein mahluk hidup diekskresikan ke luar tubuh dalam dua bentuk senyawa kimia, yakni urea ataupun asam urat. Andai masih berbentuk asam urat, nitrogen akan didekomposisi (diubah bentuknya) berlebi dahulu menjadi senyawa urea oleh bakteri ureolitik di lingkungan. Adanya kelembaban yng tinggi serta suhu yng relatif rendahlah yng akan membuat urea-urea yng memiliki kandungan nitrogen tadi akhirnya terurai menjadi gas amonia serta CO2.
Selain faktor suhu serta kelembaban, ada faktor lain yng turut dan menaikan akumulasi gas amonia, di antaranya akibat sirkulasi udara dalam sangkar yng tak lancar, populasi ayam yng terlalu padat, dan manajemen pemeliharaan ayam yng tidak lebih baik. Antara lain pada sangkar postal kotoran ayam menumpuk sampai-sampai berminggu-minggu, padahal alas kandangnya tipis serta telah Amat lembab/belum diganti ataupun ditambah litter baru. Demikian pula pada sangkar layer produksi (sangkar batre) terkadang kotoran di kolong sangkar menumpuk serta di kenai air, baik air minum ataupun air hujan, menjadikan memicu bau yng Amat menyengat.
Pengaruh Amonia Terhadap Kebugaran atau kesehatan Ternak
Gas amonia memiliki daya iritasi tinggi bagi ternak, lebih-lebih ternak ayam, menjadikan mampu menimbulkan infeksi penyakit pernapasan serta menurunkan produktivitas ternak.
Kadar Amonia (ppm) Gejala/Pengaruh yng Ditimbulkan
5 Kadar paling rendah yng tercium baunya
6 Mulai timbul iritasi pada mukosa serta saluran pernafasan
11 Penurunan produktivitas ayam
25 Kadar maksimum yng bisa ditolerir selama 8 jam
35 Kadar maksimum yng bisa ditolerir selama 10 menit
40 Mulai memicu sakit kepala, mual, hilang nafsu makan pada kita-kita
50 Penurunan drastis pada produktivitas ayam serta berlangsung pembengkakan bursa fabrisius

Dampak negatif lain yng mampu ditimbulkan oleh cemaran gas amonia, antara lain:
1. Mengganggu mekanisme pertahanan pada saluran pernapasan ayam
Pada level 20 ppm, amonia mampu menghasilkan siliostasis (terhentinya gerakan silia ataupun bulu getar) serta desiliosis (kerusakan silia), serta akhirnya merusak mukosa saluran pernapasan ayam. Akibatnya, ayam gampang terserang penyakit pernapasan lantaran silia serta mukosa saluran pernapasan adalah gerbang pertahanan pertama yng dimiliki ayam. Hasil penelitian pula menunjukan bahwasanya ayam-ayam yng terpapar amonia selama masa brooding menjadi rentan terserang penyakit ND serta lebih susah melawan infestasi bakteri E. coli di saluran pernapasan lantaran rusaknya silia serta mukosa di tempat yang telah di sebutkan.
2. Membuat ayam mengalami hipoksia
Gas amonia bersama yang dengannya gas CO2 yng terbentuk akan menghasilkan tekanan gas O2 dalam udara sekitar ayam menurun, menjadikan ayam mengalami kekurangan oksigen (hipoksia). Kondisi ini dia yng akhirnya membuat permukaan saluran pernapasan ayam bersifat anaerob (tekanan oksigen rendah) serta bakteri Mycoplasma senang tinggal di tempat yang telah di sebutkan. Akibatnya ayam Amat gampang terserang CRD (ngorok) berkali-kali. Tatkala ayam terserang CRD, maka tubuhnya pun menjadi lebih rentan terhadap banyak sekali serangan penyakit lain. Hal ini lantaran serangan CRD bisa memicu kerusakan silia serta mukosa saluran pernapasan yng berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit. Jadi yang dengannya tak berfungsinya silia serta mukosa akibat CRD, maka bibit penyakit lain pun akan gampang masuk ke dalam tubuh ayam. Untuk itu, di lapangan CRD jarang ditemui dalam keadaan murni, atau juga kerap berkolaborasi yang dengannya penyakit lain.
Fenomena CRD yng paling Suka merupakan berkolaborasi yang dengannya colibacillosis ataupun lebih dikenal yang dengannya CRD kompleks. Di sinilah masalah serius muncul. Kasus CRD kompleks mampu menimbulkan mortalitas sampai-sampai angka 10-15%, ataupun malah mampu mencapai 20%. Sementara pada CRD murni, kematian yng ditimbulkan terbilang rendah, sekitar 5% ataupun malah tak ada.
3. Mengganggu pembentukan kerangka tubuh serta kerabang telur
Pendapat dari penelitian, gas amonia yang dengannya kadar > 30 ppm bisa menghasilkan kondisi alkalosis (Ph cairan tubuh, salah satunya cairan plasma darah bersifat basa) pada ayam. Andai plasma darah bersifat basa, maka sebagian besar protein plasma akan mengikat ion kalsium darah (yng sebelumnya berupa ion bebas yng akan disimpan dalam jaringan tulang serta saluran telur (oviduct)). Akibatnya, pembentukan tulang/kerangka tubuh ayam pun terganggu serta kerabang telur yng diperoleh menjadi lebih tipis.
Selain dampak di atas, diluar dugaan masih ada lagi dampak negatif akibat paparan gas amonia ini. Satu di antaranya adalah timbul gangguan pembentukan kekebalan tubuh, baik yng bersifat lokal ataupun humoral. Kekebalan lokal (IgA) yng terdapat dalam saluran pernapasan atas, produksinya akan mengalami gangguan akibat rusaknya sel-sel epitel oleh iritasi amonia. Sedangkan kadar amonia yng tinggi dalam darah (akibat terhisap dalam jumlah besar) memicu stres pada sel-sel limfosit menjadikan produksi antibodi (IgG serta IgM) pula mengalami gangguan.
Literatur: - Info.medion.co.id - Tatacara Lengkap Ayam Broiler
- Usaha Pembesaran Pullet Ferry Tamalluddin 4:14 PM

Sumber rujukan dan gambar : http://www.ternakpertama.com/2015/02/bahaya-amonia-terhadap-ayam-petelur-dan.html.

Seputar BAHAYA AMONIA TERHADAP AYAM PETELUR DAN BROILER

Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Cari Artikel Selain BAHAYA AMONIA TERHADAP AYAM PETELUR DAN BROILER